Manuver Putin Mobilisasi Napi Kriminal Rusia ke Medan Perang Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • Russian Presidential Press Service via AP

VIVA Dunia – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang untuk mewajibkan warga negara dengan hukuman yang luar biasa atau napi untuk pembunuhan, perampokan, pencurian, perdagangan narkoba dan kejahatan serius lainnya di bawah KUHP Federasi Rusia untuk wajib militer untuk dimobilisasi ke medan perang Ukraina.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Melansir dari CNN Internasional, Selasa, 8 November 2022, hal ini memungkinkan untuk memobilisasi ratusan ribu orang yang telah dijatuhi hukuman percobaan atau baru saja dibebaskan dari koloni yang sebelumnya dilarang untuk melayani.

Satu-satunya kelompok penjahat yang dikecualikan dari keputusan tersebut adalah mereka yang melakukan kejahatan seks terhadap anak di bawah umur, pengkhianatan, mata-mata atau terorisme.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Mereka yang dihukum karena percobaan pembunuhan pejabat pemerintah, pembajakan pesawat, aktivitas ekstremis dan penanganan ilegal bahan nuklir dan zat radioaktif, juga dikecualikan untuk terlibat dalam wajib militer.

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat, 4 November 2022, bahwa Kremlin telah memobilisasi tambahan 18.000 tentara di atas targetnya 300.000 untuk berperang di Ukraina dari populasi pria Rusia.

Awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa semua kegiatan mobilisasi parsial, termasuk pengiriman panggilan, telah ditangguhkan setelah para pejabat mengatakan target rancangan untuk merekrut 300.000 personel telah terpenuhi.

Namun, perintah mobilisasi parsial Putin hanya akan berakhir ketika Presiden Rusia menandatangani dekrit resmi. Sampai saat itu, dia berhak merekrut lebih banyak orang untuk wajib militer di masa depan.

Kepala pasukan Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, tampaknya juga telah memanggil tahanan dari penjara yang berada di daerah terpencil Rusia untuk bergabung dengan kelompok tentara bayaran dalam memerangi perang Kremlin di Ukraina.

Polisi Rusia menangkap para demonstran menentang mobilisasi tentara cadangan.

Photo :
  • VOA Photo.

Putin Kehabisan Akal?

Sebelumnya, Vladimir Putin terus mencari cara untuk mengerahkan semua kekuatan untuk memenangkan pertempuran di Ukraina. Segara cara digunakan termasuk memobilisasi wajib militer bagi pria-pria dewasa Rusia untuk perang di Ukraina.

Putin mengatakan bahwa Rusia hanya akan menerapkan mobilisasi sebagian, dia memprioritaskan pemanggilan cadangan militer dengan pengalaman di Angkatan Bersenjata.

Namun demikian, kebijakan tersebut telah memicu kepanikan warga dan keresahan nasional. Ribuan pria Rusia yang terancam dipaksa wajib militer berusaha melarikan diri dari negara itu.  

Pria Rusia sepertinya tak ingin mati konyol di medan perang Ukraina. Cara paling nyata dilakukan pria Rusia untuk menghindari wajib militer adalah meninggalkan negara itu dan melakukan penerbangan langsung dari Rusia ke Armenia, Turki, dan Azerbaijan, negara-negara terdekat yang memungkinkan orang Rusia masuk tanpa visa. 
Tiket penerbangan ke negara-negara tersebut juga dengan cepat terjual habis.

"Saya tidak ingin menjadi umpan meriam," kata seorang warga Moskow berusia 30 tahun yang tidak ingin menyebutkan namanya, dikutip dari The Moscow Times, Kamis, 22 September 2022.
 
"Saya bahkan berpikir untuk mematahkan lengan saya sendiri untuk mendapatkan keringanan medis," ungkap pria Rusia lainnya.
  
  
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya