Profesor Kampus Terkemuka di Arab Saudi Khawatir Gerakan Islam Transnasional di RI Makin Masif

Prof Dr. Adil Abdul Qodir Qoutah (kiri), guru besar di Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi, ketika berbincang dengan Andy Hadiyanto, Sekretaris Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, di arena Abu Dhabi Forum for Peace.
Sumber :

VIVA Dunia – Seorang guru besar di Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi, menilai umat Islam dunia sangat membutuhkan umat Islam Indonesia. Sebab eksistensi umat Islam dunia titik beratnya justru ada di Indonesia.

Arab Saudi Beri Hukuman Berat Ini Kepada Pelaku Kekerasan Seksual di Makkah dan Madinah

Dunia saat ini melihat Islam yang beradab dan berkeadaban justru ada di Indonesia, kata sang guru besar, Prof Dr. Adil Abdul Qodir Qoutah, ketika berbincang-bincang dengan Andy Hadiyanto, Sekretaris Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI), saat mengunjungi gerai pameran MUI di arena konferensi Abu Dhabi Forum forr Peace, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu, 9 November 2022.

Namun, dia menyayangkan bahwa akhir-akhir ini pengaruh gerakan Islam transnasional sangat massif di Indonesia. Dia mengkhawatirkan situasi itu akan melenyapkan keistimewaan perkembangan Islam di Indonesia.

Daud Kim, YouTuber Terkenal Asal Korea Selatan Ini Gigih Bangun Masjid di Incheon

Syekh Abdullah Bin Bayyah, President of the Abu Dhabi Peace Forum; Chairman of the Emirates Council for Fatwa, dalam Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa, 8 November 2022.

Photo :

MUI sebagai organisasi payung ormas Islam di Indonesia, dosen tamu di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) itu, dapat terus menjaga dan memelihara kultur keberagamaan di Indonesia yang terbuka, toleran, dan ramah budaya.

Arab Saudi Akui Bantu Cegat Serangan Rudal Iran ke Israel, Ternyata Ini Alasannya

Menurit murid Syekh Yasin Padang itu, masa depan umat manusia sangat bergantung terhadap cara pandang para pemeluk agama terhadap mereka yang berbeda keyakinan atau agama.

Dalam konteks dunia yang berorientasi pada perdamaian, menurutnya, yang perlu dijadikan tolok ukur relasi sosial adalah sejauh mana komitmen seseorang dengan nilai-nilai luhur Tuhan terlepas apapun agamanya.

Prof Dr. Adil Abdul Qodir Qoutah (kiri), guru besar di Universitas King Abdul Az

Photo :

Hal kedua yg dijadikan sebagai pijakan untuk menjalin hubungan sosial adalah sejauh mana pihak-pihak tersebut mampu menggunakan akal sehatnya secara baik. “Kita tidak mungkin mengharapkan terciptanya perdamaian dari orang-orang yang mengingkari kemuliaan Tuhan dan penggunaan akal sehat,” katanya.

Dia berpendapat, para pemuka agama perlu merumuskan metodologi dakwah berbasis nilai-nilai spiritualitas yang tulus dan akal sehat agar dapat menciptakan pemeluk-pemeluk agama yang dewasa dan bijak dalam menyikapi dogma dan realitas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya