Cendekiawan Arab Sebut Perubahan Iklim Berpotensi Punahkan Banyak Spesies Tumbuhan dan Hewan di Duni

Sejumlah cendekiawan lintas agama dari 60 negara yang mewakili semua benua bertemu di konferensi Abu Dhabi Forum for Peace di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu, 9 November 2022.
Sumber :

VIVA Dunia – Perubahan iklim berpotensi memunahkan banyak spesies tumbuhan dan hewan yang pada akhirnya dapat mengancam eksistensi umat manusia di Bumi, kata Dr. Omniyat Al Hajri, Direktur Eksekutif Sektor Kesehatan Masyarakat Uni Emirat Arab.

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

Saat berbicara di konferensi Abu Dhabi Forum for Peace di Abu Dhabi, Rabu, 9 November 2022, memperingatkan bahwa ancaman krisis akibat perubahan iklim menyerupai latar belakang pandemi Covid-19.

Covid-19 adalah salah satu dari sekian banyak virus dan penyakit yang dapat berubah menjadi pandemi yang mengancam manusia di mana-mana, katanya. Alasannya selalu karena kurangnya sistem pemantauan, kurangnya dana untuk penelitian, atau cakupan vaksin yang dibutuhkan.

Jadwal 'Kiamat' Tak Bisa Ditunda, Sosok Penting Ini Menyerah

Sejumlah cendekiawan lintas agama dari 60 negara yang mewakili semua benua berte

Photo :

Hal yang sama, menurutnya, berlaku untuk masalah perubahan iklim, yang mengancam sejumlah besar spesies tumbuhan dan hewan dengan kepunahan.

Setelah Dubai, Hujan Ekstrem Diprakirakan Akan Landa Arab Saudi

Pekerjaan serius itu harus dilakukan untuk menghentikan kemerosotan besar yang terjadi dalam masalah pangan, kesehatan dan iklim. Upaya itu tidak akan menghasilkan kecuali melalui kemitraan dan transparansi dalam penelitian, yang menghemat waktu dan peluang.

Sidang ke-9 Forum Perdamaian Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab

Photo :
  • Mohammad Arief Hidayat

Al-Hajri mempresentasikan pengalaman UEA dalam menangani pandemi, mencatat bahwa itu didasarkan pada pernyataan Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, “Jangan lumpuhkan mereka”, karena makanan adalah garis merah dan obat-obatan atau vaksin adalah untuk semua orang.

Tantangan vital yang dihadapi masyarakat manusia kontemporer di tingkat kesehatan, pangan, dan iklim, dia memperingatkan, saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.  Masalah pangan mencerminkan fakta bahwa dunia sedang menuju ke arah yang berlawanan dari pembangunan berkelanjutan. Laporan internasional terbaru dalam hal ini menegaskan bahwa konflik telah memperburuk situasi sulit yang diderita jutaan penduduk dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya