Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Menuntut Rusia Bayar Ganti Rugi Perang ke Ukraina

VIVA Militer: Mayat warga sipil Ukraina
Sumber :
  • sentinelcolorado.com

VIVA Dunia – Majelis Umum PBB, pada Senin 14 November 2022, mengesahkan sebuah resolusi yang meminta Rusia agar membayar ganti rugi ke Ukraina, atas perang yang diluncurkan Moskow pada Februari 2022 lalu. Resolusi yang disepakati badan dunia beranggotakan 193 negara itu juga menuntut pertanggungjawaban Rusia atas segala pelanggaran hukum internasional di atau terhadap Ukraina.

Sebanyak 94 negara, termasuk Turki, mendukung resolusi tersebut, sedangkan 14 negara menolak dan 74 lainnya abstain. Sementara Rusia, China, Iran dan Suriah termasuk negara yang menentang resolusi tersebut.

Resolusi itu juga menyerukan pembentukan "mekanisme internasional" untuk ganti rugi kerusakan, kerugian atau cedera yang disebabkan oleh "tindakan salah secara internasional" Rusia terhadap Ukraina.

Tentara Israel Ramai-ramai Pajang Foto saat Perang di Aplikasi Kencan

VIVA Militer: Ledakan di Provinsi Lviv, Ukraina, akibat serangan rudal Rusia

Photo :
  • itv.com

Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

Resolusi tersebut juga merekomendasikan pembuatan daftar kerusakan internasional yang berfungsi sebagai satu catatan, dalam bentuk dokumenter, bukti dan informasi klaim tentang kerusakan, kehilangan atau cedera pada semua orang dan badan hukum untuk mendukung sekaligus mengkoordinasikan pengumpulan bukti.
Nyolong, Sersan Gordon Black Diringkus Polisi Rusia


Tidak mengikat secara hukum

Resolusi Majelis Umum tersebut tidak mengikat secara hukum, namun memiliki kepentingan politik dan hingga kini badan dunia tersebut telah mengeluarkan empat resolusi yang mengecam agresi Rusia di Ukraina. Dewan Keamanan, selaku lembaga yang paling berkuasa di PBB, tidak mampu mengambil tindakan karena Rusia adalah salah satu dari lima pemegang hak veto dewan tersebut.

"77 Tahun yang lalu Uni Soviet menuntut dan menerima ganti rugi, menyebutnya sebagai hak moral sebuah negara yang menghadapi perang dan pendudukan. Hari ini, Rusia, yang mengklaim sebagai penerus tirani abad ke-20, melakukan semua cara agar tidak menanggung konsekuensi perang dan pendudukannya sendiri; berupaya untuk kabur dari tanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya," kata Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya di hadapan Majelis Umum.

"Rusia bakal gagal, sama seperti halnya gagal di medan perang."

VIVA Militer: Kondisi ibukota Kiev, Ukraina, pasca serangan rudal Rusia

Photo :
  • cbc.ca


Kyslytsya menuding Rusia berbuat kejam di Ukraina termasuk pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, deportasi paksa dan penjarahan. Ia mengatakan bahwa inilah saatnya meminta pertanggungjawaban Rusia. Namun utusan Rusia untuk PBB menyebut resolusi itu "cacat".

"Para rekan pendukung harus menyadari bahwa adopsi resolusi semacam itu dapat memicu konsekuensi yang mungkin bisa menjadi bumerang untuk mereka sendiri," kata Vassily Nebenzia.

Utusan Uni Eropa untuk PBB Olof Skoog menjelaskan bahwa kondisi hancur di Ukraina luar biasa sebagai akibat target infrastruktur, rumah sakit, sekolah dan rumah yang disengaja. Skoog menyeru negara-negara anggota untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindak salah dan destruksi sembrono mereka. (Ant/Antara)

Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri forum parlemen anggota MIKTA di Meksiko, Senin, 6 Mei 2024.

Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina, melalui forum parlemen anggota MIKTA yang digelar di Meksiko.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024