Warga Iran Terpecah di Piala Dunia, Pendukung dan Pendemo Saling RIbut

Suporter wanita Iran menunjukkan kaos dengan nama Mahsa Amini
Sumber :
  • AP Photo/Alessandra Tarantino

VIVA Dunia – Warga Iran yang menonton Piala Dunia terbelah, antara pendukung tim nasional dan pembela demonstrasi di negara mereka. Selama Piala Dunia, para warga itu kerap terlibat cekcok. Keributan memuncaki saat laga timnas Iran melawan Amerika Serikat di Piala Dunia Qatar pada Selasa, 29 November 2022.

Ini Pemain Korea Selatan yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Para pendukung demo tak mau mendukung timnas. Mereka menganggap rezim memanfaatkan timnas untuk memperbaiki citra di tengah gelombang unjuk rasa di Iran. Di sisi lain, para pendukung timnas menganggap warga Iran harus tetap mendukung perjuangan para pemain sepak bola di Piala Dunia.

Demonstran mengangkat poster Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

Photo :
  • AP Photo/Vahid Salemi
Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Melansir dari BBC, Sebelum pertandingan dimulai pada Selasa, 29 November waktu Qatar, Kedua kubu warga Iran sudah panas. Dua warga Iran yang memakai kaus dengan slogan protes berulang kali diganggu.

Salah satu yang diwawancarai, Maryam, ditampar sangat keras oleh seorang pria Iran. Petugas langsung melerai mereka, tapi tak menahan pria yang menampar tersebut. Seorang pria lain meniup vuvuzela untuk mengganggu wawancara itu. Salah satu pria berteriak dalam bahasa Farsi, "Mengapa kalian menganggap Iran tidak baik?"

Jika Perang Dunia ke-3 Pecah, Benarkah akan Jadi Perang Akhir Zaman Jelang Kiamat?

Tidak peduli, Maryam melanjutkan wawancaranya. Menurutnya, seorang temannya yang lain juga dilecehkan saat menonton pertandingan Iran melawan Wales pada Jumat pekan lalu.

"Mereka tak bisa menghentikan kami. Pembunuhan orang-orang dan saya tak akan bisa dihentikan oleh orang tak dikenal. Saya tak takut mereka," ucapnya.

Mehrdad dan Eli, warga Iran dari Arizona, juga mengaku mendapatkan perlakuan tak menyenangkan karena membawa foto perempuan yang tewas dalam demonstrasi. Eli akhirnya menyimpan foto itu di tas. Menurut mereka, atmosfir ketegangan sangat terasa di dalam stadion. Mereka merasa dimata-matai oleh agen dari sayap elite angkatan bersenjata Iran, Garda Revolusi Iran (IRGC)

"Saya merasa dikelilingi agen IRGC. Semua orang mempertemukan kami," katanya.

Amarah pendukung timnas kian membara ketika Iran kalah pada Selasa, membuat negara mereka benar-benar terdepak dari Piala Dunia.

Timnas Iran vs Timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2022

Photo :
  • AP Photo/Ashley Landis

Tak lama setelah pertandingan usai, cekcok pecah antara pengunjuk rasa Iran yang mengacungkan potret mantan pesepak bola pendukung gerakan protes, Ali Karimi, dengan jurnalis dari pemerintah media.

Keributan sempat terjadi ketika jurnalis hendak merekam para pengunjuk rasa. Namun, petugas keamanan kemudian menjualnya.

Laga Iran di Piala Dunia memang dibayangi konflik di kampung halaman mereka. Selama beberapa bulan terakhir, warga turun ke jalan, memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun yang tewas di dalam tahanan.

Banyak pihak yang mendukung demonstrasi ini, termasuk para pemain timnas Iran sendiri. Mereka sempat menolak menyanyikan lagu kebangsaan di laga pembuka Piala Dunia Qatar pekan lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya