Dihantam Demo Besar-besaran, Polisi Moral Iran Akhirnya Dibubarkan

- AP Photo/Markus Schreiber
VIVA Dunia – Otoritas Iran membubarkan polisi moralitasnya setelah lebih dari dua bulan protes pecah di seluruh kota Iran, buntut dari tewasnya Mahsa Amini setelah ditangkap oleh polisi moral karena diduga melanggar aturan berpakaian wanita yang ketat di negara itu.
Protes yang dipimpin oleh kaum perempuan ini diberi label kerusuhan oleh pihak berwenang, dan telah melanda Iran sejak Amini dinyatakan tewas pada 16 September lalu, tiga hari setelah penangkapannya oleh polisi moral di Teheran.
Melansir dari Channel News Asia, Minggu, 4 Desember 2022, demonstran membakar penutup kepala wajib jilbab mereka dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Polisi Iran tiba untuk membubarkan protes massa atas kematian Mahsa Amini
- AP Photo
Selain itu, banyak juga perempuan yang tidak mengenakan jilbab, khususnya di beberapa bagian di Teheran. "Polisi moralitas tidak ada hubungannya dengan peradilan dan telah dihapuskan," kata Jaksa Agung Iran, Mohammad Jafar Montazeri.
Komentarnya muncul di sebuah konferensi agama, dimana dia menanggapi seorang peserta yang bertanya mengapa polisi moral dibubarkan, kata laporan berita IRNA.
Langkah tersebut merupakan konsesi langka untuk gerakan protes, dan pihak berwenang juga mengakui efek demoralisasi dari krisis ekonomi yang dipicu oleh sanksi, yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS).