Dituduh Terlalu Bersimpati ke Palestina, AS Janji Tetap Teman Setia Israel

Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Sumber :
  • Homeland Preparedness News

VIVA Dunia – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan bahwa dukungan AS pada Israel tidak akan tergoyahkan, meski ada kekhawatiran dari Presiden AS Joe Biden soal kepemimpinan baru dari Perdana Menteri Israel terpilih Benjamin Netanyahu.

Israel Bombardir Rafah, Puluhan Warga Gaza Tewas

Blinken mengatakan pada Minggu, 4 Desember 2022, bahwa AS tidak akan menyusut dari dukungannya untuk Israel meskipun ada perbedaan mencolok dengan terpilihnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang terkenal vokal dalam penindasan Palestina.

Sebelumnya, pemerintahan Netanyahu menuduh AS terlalu bersimpati kepada Palestina dan Iran.

AS dan Israel Kembali Berdiskusi Tentang Evakuasi di Gaza Selatan

Mengenai hal tersebut, Blinken dengan tegas mengatakan pihak Amerika Serikat akan tetap menjadi teman setia Israel, meski pemerintahan Biden mulai mengedepankan resolusi untuk konflik Israel-Palestina dan pemulihan kesepakatan nuklir Iran.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken.

Photo :
  • AP-Yonhap
Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

“Kemitraan AS-Israel, dan semua yang dihasilkannya untuk rakyat, bangsa kita, dan dunia, yang selalu ditanggung oleh komitmen kuat Amerika Serikat terhadap keamanan Israel, sebuah komitmen yang tidak pernah lebih kuat dari sekarang,” kata Blinken, dikutip dari AP, Senin, 5 Desember 2022.

Blinken mengatakan pemerintahannya akan terlibat dengan pemerintah Netanyahu berdasarkan kebijakan bukan pada kepribadian, termasuk calon menteri senior Kabinet yang telah menyatakan pandangan anti-Palestina dan anti-Arab yang keras di masa lalu.

Kendati demikian, Blinken juga memperingatkan bahwa AS akan menolak kebijakan yang meminggirkan warga Palestina, memangkas harapan Palestina, atau membuat resolusi damai dua negara menjadi lebih sulit.

Jika Israel mempersulit semuanya, Blinken mengungkapkan bahwa konflik akan merugikan keamanan jangka panjang atau masa depan Israel sebagai negara demokrasi Yahudi.

“Kami berharap pemerintah Israel yang baru terus bekerja dengan kami untuk memajukan nilai-nilai bersama kami, seperti yang kami lakukan pada pemerintah sebelumnya,” tuturnya

"Kami akan mengukur pemerintah dengan kebijakan ketimbang kepribadian individu. Kami akan berpegang pada standar bersama yang telah kami bangun dalam hubungan kami selama tujuh dekade terakhir," sambungnya

Pejabat AS sebelumnya telah menyatakan keprihatinannya atas posisi pemerintahan Netanyahu, yang dianggap keras oleh AS.

Blinken mencatat bahwa hubungan AS-Israel telah berusia tujuh dekade dan pemerintahan Biden akan berbicara jujur dengan pemerintah baru Israel serta Palestina, yang menurutnya para pemimpin tersebut juga harus menahan diri untuk tidak meningkatkan ketegangan yang membahayakan solusi dua negara.

Dia menunjukkan bahwa pemerintahan Biden terus mendukung pengakuan pendahulunya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan bekerja untuk memperluas Abraham Accords.

Netanyahu diketahui kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Israel pada November lalu, setahun setelah penggulingannya dari jabatannya di tengah tuduhan korupsi. 

Kembalinya PM Netanyahu tentu memberikan dampak bagi Palestina. Terlebih, PM Israel itu adalah sosok yang paling keras melawan Palestina dan Iran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya