Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina dalam Operasi Memburu 'Kelompok Marxis' di Tepi Barat

Ilustrasi Tentara Israel
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Xinhua-Mamoun Wazwaz/hp

VIVA Dunia – Kerusuhan antara warga Palestina dengan pasukan Israel kembali pecah di Tepi Barat. Seorang warga Palestina tewas akibat tembakan peluru tajam dalam kerusuhan yang pecah di sebuah kamp pengungsian Dheisheh di Bethlehem, dekat Yerusalem, Senin 5 Desember 2022.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Kementerian Kesehatan Palestina juga membenarkan kabar meninggalnya seorang warga Palestina dalam kerusuhan tersebut. Dalam identifikasi yang dilakukan Kelompok Advokasi Tahanan Palestina diketahui identitas korban tewas bernama Omar Manaa, 22 tahun.

Selain satu korban tewas akibat tembakan peluru tajam, sebanyak 14 orang juga ditangkap pasukan Israel dalam operasi tersebut. 

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Peta Tepi Barat

Photo :
  • Sumber BBC

Militer Israel juga membenarkan pihaknya terpaksa melepaskan tembakan setelah usahanya memburu anggota Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) mendapat perlawanan. 

Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini

“Selama operasi tersangka melempar batu, bom molotov dan alat peledak lainnya ke arah pasukan yang langsung meresponnya dengan tembakan," tulis pernyataan resmi militer Israel dilansir dari Malaymail.

Sebagai catatan tambahan, kelompok PFLP yang diyakini berpaham Marxis memang telah dimasukan dalam kategori kelompok terlarang oleh Israel. Kelompok ini juga telah dianggap sebagai organisasi terlarang oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Selain operasi di kamp pengungsi tersebut, pihak militer Israel juga mengabarkan telah berhasil menangkap Yahya al-Saadi, seorang anggota senior Islamic Jihad, dalam sebuah operasi di utara Tepi Barat. 

Tercatat sedikitnya 146 warga Palestina dan 26 tentara Israel tewas sepanjang bentrok tahun ini di Tepi Barat. Israel sendiri mencaplok Tepi Barat dan Jerusalem timur dalam perang enam hari pada 1967 silam.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya