Pelonggaran Pembatasan COVID-19 di China Dapat Pujian Dari IMF

Warga menggunakan masker untuk melindungi diri dari COVID-19 di Beijing, China.
Sumber :
  • AP Photo/Andy Wong

VIVA Dunia – Setelah gelombang protes di beberapa kota di China terkait kebijakan nol-COVID, akhirnya pemerintah Beijing melunak dan mulai melonggarkan pembatasan ketat di negara itu. 

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Dengan langkah tersebut, Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) memuji langkah tegas China untuk menjauh dari kebijakan garis keras nol-COVID, pada hari Jumat, 9 Desember 2022.

Sebelumnya, Beijing pada hari Rabu, 7 Desember 2022, mengumumkan pelonggaran pembatasan terhadap wabah virus corona, dan mengakhiri penguncian skala besar, serta mengizinkan beberapa kasus positif untuk diisolasi di rumah.

Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Resmi Meluncur, Begini Tampilannya

Para demonstran di Beijing China membawa kertas putih memprotes pembatasan COVID-19.

Photo :
  • AP Photo/Ng Han Guan.

"Kami sangat menyambut baik tindakan tegas yang diambil oleh otoritas China untuk mengkalibrasi ulang kebijakan COVID guna menciptakan dorongan yang lebih baik bagi kebangkitan kembali pertumbuhan ekonomi di China," kata Kristalina Georgieva setelah konferensi di kota timur Huangshan.

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Upaya untuk meningkatkan tingkat vaksinasi dan pengobatan anti-virus bukan hanya sangat baik bagi masyarakat China, tetapi juga penting bagi Asia dan seluruh dunia, tambah Georgieva.

"Kinerja China penting (tidak hanya) bagi China, tetapi itu juga penting bagi ekonomi dunia," ujarnya, dikutip dari NDTV, Jumat, 9 Desember 2022.

Perekonomian global telah terguncang tahun ini karena invasi Rusia ke Ukraina, yang telah menghambat pemulihan pasca-pandemi dan krisis biaya hidup di banyak negara.

Warga di China saat melakukan swab tes COVID-19

Photo :
  • AP Photo/Ng Han Guan

"Mundur dari nol-COVID akan membantu menghilangkan serangkaian ketidakpastian di dunia yang terhuyung-huyung akibat dampak pandemi, perang di Ukraina, dan perubahan iklim," kata Ngozi Okonjo-Iweala, direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia.

Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Mathias Cormann mengatakan penyesuaian akan mendukung kekuatan pemulihan baik di China maupun global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya