Sejumlah Pintu Perbatasan China Dibuka Bertahap

Petugas Bandara China memeriksa penumpang terkait merebaknya wabah Corona.
Sumber :
  • China Xinhua News

VIVA Dunia – Beberapa pintu perbatasan China di wilayah selatan dan utara dibuka secara bertahap setelah otoritas setempat menghapus syarat wajib tes PCR dan mencabut pembatasan-pembatasan perjalanan domestik.

Daftar Harga Pangan 19 April 2024: Bawang hingga Telur Naik

Media China, Kamis 15 Desember 2022, melaporkan beberapa perbatasan yang dibuka adalah Provinsi Yunnan dan Daerah Otonomi Guangxi yang berada di wilayah selatan yang berbatasan dengan Myanmar dan Vietnam.

Ditambah Daerah Otonomi Mongolia Dalam yang berada di wilayah utara yang berbatasan dengan Mongolia dan Rusia. Kepala Prefektur Dehong di Provinsi Yunnan, Wei Gang, mengunjungi Kota Ruili yang berbatasan dengan Myanmar.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

"Kami harus bisa memberikan manfaat pada bea cukai dan perdagangan dengan terus membuka lebar perbatasan," katanya. Ruili yang dikenal sebagai akses perdagangan batu-batuan perhiasan beberapa kali mengalami penguncian wilayah (lockdown) sejak 2020.

Penanganan wabah Virus Corona COVID-19 oleh China.

Photo :
  • NY Times
Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya

Namun sejak otoritas China melonggarkan kebijakan anti-pandemi pada Rabu (7/12), tidak ada lagi pembatasan, baik lalu-lintas barang maupun orang. Demikian pula dengan Jingxi dan Dongxing di Daerah Otonomi Guangxi, beberapa pengangkut barang impor dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara sudah tidak perlu lagu disemprot disinfektan di gudang terpadu.

Sejumlah warga Kota Manzhouli di Daerah Otonomi Mongolia Dalam yang berbatasan dengan Rusia menyambut suka cita orang yang baru masuk. "Mari...mari...Tidak perlu khawatir karantina dan tes PCR, Manzhouli sekarang menyambut kedatangan Anda," kata seorang warga Manzhouli seperti dikutip Global Times. Sama dengan Ruili, Manzhouli merupakan kota yang paling sering di-lockdown sepanjang COVID19 melanda China. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya