Kebakaran Gedung di Pinggiran Kota Lyon Prancis, 10 Orang Dilaporkan Meninggal
- Pixabay.
VIVA Dunia – Kebakaran di sebuah gedung 8 lantai di pinggiran Kota Lyon, Prancis, menewaskan 10 orang. Termasuk 5 anak berusia 3 tahun. Mereka tewas dalam kebakaran yang terjadi pada Jumat, 16 Desember 2022, menurut pihak berwenang setempat.
Kobaran api yang semakin membesar, diduga karena posisi perumahan saling berdempetan. Untuk diketahui, kota tersebut merupakan kota terpadat dan termiskin di Prancis. Saat ini, pihak kepolisian Prancis juga masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran itu.
Menurut laporan saksi yang dimuat di media Prancis, kebakaran itu digambarkan seperti adegan horor. Termasuk potret ketika penduduk menghancurkan jendela untuk mencoba memanjat keluar dari gedung dan seorang ibu melemparkan anaknya keluar jendela untuk ditangkap dengan aman oleh seseorang yang berada di luar gedung.
Mendengar insiden itu, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, tiba dengan cepat di tempat kejadian di kota kecil pinggiran kota Vaulx-en-Velin, sekitar 470 kilometer (290 mil) tenggara Paris.
Dia juga memuji 170 petugas pemadam kebakaran, yang dimobilisasi setelah api mengoyak bagian tengah blok apartemen modern tersebut.
"(Mereka melakukan intervensi) “dalam waktu 12 menit pada pukul 03.00 pagi dan mampu menyelamatkan 15 orang dengan mengambil risiko yang cukup besar untuk nyawa mereka sendiri,” katanya, dikutip dari AP, Sabtu, 17 Desember 2022.
Meskipun respon pemadam kebakaran yang dinilai cepat tanggap, 14 orang lainnya terluka. Empat diantaranya dalam keadaan serius.
Seorang reporter Associated Press di tempat kejadian, melihat beberapa pemadam kebakaran dan garis keamanan dipasang di sekitar area tersebut.
Selain itu, penduduk serta tetangga yang trauma dengan anak-anak mereka, berkumpul di tempat parkir di seberang gedung.
Lima anak yang tewas berusia antara 3 dan 15 tahun. Pusat konseling juga didirikan di 2 sekolah setempat, yang menurut pihak berwenang paling terkena dampak kebakaran mematikan itu.
Rektor Akademi Lyon, Olivier Dugrip mengatakan siswa dari sekolah tersebut masuk dalam daftar korban.
Pihak berwenang mengatakan bahwa, mereka telah mulai mengerjakan rencana untuk merelokasi sekitar 88 warga yang mengungsi.
