Senjata Dambaan Kim Jong Un, Satelit Mata-mata Korea Utara Resmi Ditembakkan

Korea Utara menembakkan satelit dalam uji tahap akhir yang penting untuk pengembangan satelit mata-mata pertamanya.
Sumber :
  • Korean Central News Agency/Korea News Service via AP.

VIVA Dunia – Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya menembakkan satelit dalam uji tahap akhir yang penting untuk pengembangan satelit mata-mata pertamanya. Ini merupakan kemampuan militer utama yang didambakan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama dengan sistem senjata berteknologi tinggi lainnya.

Israel-Iran Memanas, Erick Sebut Kontrak BUMN Pertahanan Naik 

Kantor Berita Pusat resmi Korea Utara juga merilis foto hitam-putih beresolusi rendah yang menunjukkan pemandangan luar angkasa ibu kota Korea Selatan dan Incheon, sebuah kota di sebelah barat Seoul.

Melansir dari AP, Senin, 19 Desember 2022, peluncuran itu merupakan upaya nyata untuk menunjukkan bahwa Korea Utara mendorong untuk mengakuisisi alat pengawasan untuk memantau saingannya. Roket yang membawa satelit uji diluncurkan hari Minggu, 18 Desember 2022, untuk menilai fotografi satelit dan sistem transmisi data, kata KCNA.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Siaran televisi korea selatan memberitakan peluncuran roket Korea Utara.

Photo :
  • AP Photo/Ahn Young-joon.

Administrasi Pengembangan Kedirgantaraan Nasional negara itu menyebut hasil tes itu adalah bentuk keberhasilan penting yang telah melewati proses gerbang terakhir peluncuran satelit pengintaian. Dikatakan juga mereka akan menyelesaikan persiapan untuk satelit pengintaian militer pertamanya pada April tahun depan, menurut KCNA.

Situasi Makin Gawat, Israel Targetkan Serang Wilayah Nuklir Iran di Kota Isfahan

"Dari gambar yang dirilis, resolusinya tampaknya tidak terlalu mengesankan untuk pengintaian militer,” kata Soo Kim, seorang analis keamanan di RAND Corporation yang berbasis di California.

"Saya akan mencatat, bagaimanapun, bahwa ini mungkin merupakan perkembangan yang sedang berlangsung, jadi kita dapat melihat lebih banyak peningkatan pada kemampuan pengintaian militer Korea Utara dari waktu ke waktu.”

Pihak berwenang Korea Selatan, Jepang, dan AS mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah mendeteksi sepasang peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara dari daerah barat laut Tongchang-ri, tempat landasan peluncuran satelit Korea Utara berada.

Mereka mengatakan kedua rudal itu terbang sekitar 500 kilometer (310 mil) pada ketinggian maksimum 550 kilometer (340 mil), sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Karena hal ini, berarti Korea Utara kemungkinan menembakkan dua rudal dengan jenis kamera yang berbeda. Satu untuk citra dan video hitam-putih dan yang lainnya untuk berwarna, mengingat media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa uji coba hari Minggu melibatkan kedua jenis kamera. Analisis foto peluncuran juga menunjukkan rudal itu kemungkinan jenis baru dari senjata berbahan bakar cair yang dapat digunakan untuk tujuan militer serta mengirim satelit ke orbit.

Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak pendek ke semenanjung Korea

Photo :
  • Korean Central News Agency/Korea News Service via AP

Geon Ha Gyu, juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa penilaian Korea Selatan dan AS bahwa Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak menengah tetap tidak berubah. Dia mengatakan otoritas intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis rincian lebih lanjut dari peluncuran tersebut tetapi menolak untuk menjelaskan lebih rinci terkait hal itu.

Satelit mata-mata berada dalam daftar keinginan aset militer canggih yang diumumkan Kim, selama pertemuan partai yang berkuasa awal tahun lalu. Selain itu masuk dalam daftar yakni rudal multi-hulu ledak, rudal jarak jauh berbahan bakar padat, rudal nuklir yang diluncurkan di bawah air, dan kapal selam bertenaga nuklir.

Kim telah menyerukan sistem senjata modern seperti itu dan persenjataan nuklir yang diperbanyak untuk menekan Amerika Serikat, agar meninggalkan kebijakannya yang bermusuhan terhadap Korea Utara, referensi yang jelas untuk sanksi yang dipimpin AS, dan latihan militer AS-Korea Selatan yang dipandang Korea Utara sebagai invasi latihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya