Satelit Mata-matanya Diremehkan, Adik Kim Jong Un Murka: Berhenti Bicara Omong Kosong!

Kim Yo-jong adik Kim Jong-un saat berpidato
Sumber :
  • Video Sky News

VIVA Dunia – Adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pada Selasa 20 Desember 2022, mengatakan bahwa pihak luar tidak ada yang boleh meragukan perkembangan satelit mata-mata dan kemampuan militer negara itu.

Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi

Korea Utara sebelumnya mengklaim bahwa peluncuran roketnya pada hari Minggu, 18 Desember 2022, adalah uji coba satelit pengintaian militer pertamanya. 

Kemudian, pada hari Senin, 19 Desember 2022, media pemerintah Korea Utara merilis dua foto beresolusi rendah dari kota Korea Selatan yang dilihat dari luar angkasa. Beberapa ahli sipil di Korea Selatan dan di tempat lain mengatakan foto-foto itu terlalu kasar untuk tujuan pengawasan dan peluncuran, dan lebih berkemungkinan untuk menutupi teknologi rudal Korea Utara.

Hizbullah Tembak Jatuh Drone Israel Hermes 450 di Lebanon Selatan

Korea Utara menembakkan satelit dalam uji tahap akhir yang penting untuk pengembangan satelit mata-mata pertamanya.

Photo :
  • Korean Central News Agency/Korea News Service via AP.

"Tidakkah mereka menganggap penilaian mereka terlalu tidak tepat dan ceroboh, karena mereka mengomentari kemampuan pengembangan satelit kami, dan persiapan terkait dua foto yang telah kami terbitkan di surat kabar kami," kata Kim Yo Jong, dikutip dari AP, Selasa, 20 Desember 2022.

Pemimpin Korut Kim Jong Un Debut Jadi 'Idol', Rilis Lagu Baru yang Isinya Puji Dirinya Sendiri

Dia menyebut komentar para ahli Korea Selatan pada foto satelit itu tidak masuk akal, dan terkesan meremehkan. Kim Yo Jong mengatakan satelit uji yang diluncurkan membawa kamera komersial, karena tidak ada alasan untuk menggunakan kamera beresolusi tinggi yang mahal untuk satu kali uji.

Dia mengatakan Korea Utara menggunakan dua rudal usang sebagai kendaraan peluncuran ruang angkasa, satu untuk tes pelacakan dan penerimaan sinyal, dan yang lainnya untuk mengambil foto satelit dan tes lainnya.

“Jika kita ingin mengembangkan rudal balistik antarbenua, kita tembak saja. Kami tidak menggunakan satelit untuk melakukan uji coba rudal jarak jauh terselubung, karena boneka Korea Selatan telah mempengaruhi opini publik,” kata Kim Yo Jong.

Kim, yang jabatan resminya adalah wakil direktur departemen di Komite Sentral Partai Buruh, dianggap sebagai pejabat paling berpengaruh di Korut setelah kakaknya, menurut dinas mata-mata Korsel. Dia mencemooh militer Korea Selatan karena menilai peluncuran satelit itu sebagai penembakan rudal jarak menengah.

Hak untuk hidup Korut terancam

Siaran televisi korea selatan memberitakan peluncuran roket Korea Utara.

Photo :
  • AP Photo/Ahn Young-joon.

Dia juga mengecam Kementerian Unifikasi Korea Selatan karena mengutuk peluncuran satelit, yang dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang peluncuran roket balistik oleh Korea Utara. Kim Yo Jong mengatakan mengembangkan satelit mata-mata adalah hak berdaulat yang terkait langsung dengan keamanan nasional Korea Utara. 

Dia menegaskan Korea Utara akan melawan sanksi internasional, dan meningkatkan kemampuan pertahanannya karena haknya untuk hidup terancam. Dia juga menepis penilaian pemerintah Korea Selatan bahwa Korea Utara masih kekurangan teknologi kunci yang tersisa untuk memiliki ICBM yang berfungsi yang dapat mencapai daratan AS.

Kim Yo Jong mempertanyakan bagaimana Korea Utara dapat menerima data dari hulu ledak sampai mereka mendarat pada peluncuran sebelumnya jika negara tersebut benar-benar kekurangan teknologi. “Saya pikir lebih baik bagi mereka untuk berhenti berbicara omong kosong, bersikap hati-hati dan berpikir dua kali,” katanya.

Satelit mata-mata termasuk di antara banyak sistem senjata berteknologi tinggi yang dikatakan Kim Jong Un tahun lalu, bahwa Korea Utara perlu menangani ancaman militer pimpinan AS dengan lebih baik. Senjata lain yang ingin dikembangkan Kim adalah rudal multi-hulu ledak, rudal jarak jauh berbahan bakar padat, rudal nuklir yang diluncurkan di bawah air, kapal selam bertenaga nuklir, dan rudal hipersonik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya