Zelensky Lakukan Kunjungan Bersejarah ke AS, Berikan Medali Keberanian untuk Joe Biden
- AP Photo/Patrick Semansky.
VIVA Dunia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden medali Ukraina yang dikenal sebagai medali untuk keberanian, selama kunjungannya ke Gedung Putih, pada Rabu, 21 Desember 2022.
Zelensky mengatakan medali itu berasal dari seorang tentara Ukraina, yang dia kunjungi di kota depan timur Bakhmut, pada hari Selasa, 20 Desember 2022. Zelensky menambahkan bahwa tentara itu menginginkan presiden Biden memiliki medali itu.
"Dia berkata, 'Berikan kepada Presiden yang sangat pemberani',"' kata Zelensky, dikutip dari Daily Mail, Kamis, 22 Desember 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden.
- AP Photo/Patrick Semansky.
Tentara Ukraina itu juga menulis surat kepada Biden untuk berterima kasih atas bantuan Amerika dalam perang melawan Rusia.
Saat Zelensky mengunjungi Gedung Putih, Biden menggelar karpet merah, dan memberikan sambutan hangat kepada Zelensky, dan merangkulnya untuk menunjukkan dukungannya, meskipun beberapa Republikan tidak senang dengan kunjungan presiden Ukraina tersebut.
Zelensky mengenakan pakaian militer hijau dan sepatu bot tempur, sangat kontras dengan pakaian yang dikenakan Biden. Keduanya duduk di depan api unggun di Ruang Oval, dan membahas komitmen berkelanjutan AS terhadap upaya perang Ukraina.
Bantuan US$1,85 Miliar
Dalam bantuan militer lanjutan, AS akan memberikan setidaknya US$1,85 miliar atau setara dengan Rp16,9 triliun, yang mencakup Sistem Pertahanan Udara Patriot, sebuah sistem anti-rudal.
Ketika tiba waktunya untuk bertukar hadiah, Biden mengatakan bahwa dirinya tidak layak mendapat medali Salib Jasa Militer, tetapi dia sangat mengahargai itu. Dia kemudian berbicara tentang putranya yang telah meninggal, Beau, yang bertugas di Irak, dan memberi Zelensky koin tantangan untuk dibawa kembali ke tentara Ukraina. Pertukaran koin adalah tradisi umum di militer, dan dianggap suatu kehormatan besar untuk menerimanya.
Kunjungan Zelensky dilakukan saat anggota parlemen bersiap untuk mengesahkan anggaran federal untuk tahun depan yang mencakup US$44,9 miliar atau Rp700,1 triliun untuk Ukraina. Ini merupakan jumlah terbesar hingga saat ini dan jauh di atas permintaan US$37 miliar atau Rp576,9 triliun dari Presiden Joe Biden.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung DPR AS.
- AP Photo/Jacquelyn Martin.
Langkah tersebut memastikan bahwa pendanaan akan mengalir ke negara yang diperangi selama berbulan-bulan mendatang di tengah pertanyaan tentang apakah Partai Republik, yang mengambil kendali DPR pada 3 Januari, akan melanjutkan bantuan keuangan.
Beberapa anggota parlemen GOP mengatakan mereka akan melewatkan pidato Zelensky ke Kongres pada Rabu malam, ketika presiden Ukraina diperkirakan akan meminta lebih banyak bantuan. Biden memulai kunjungan dengan membicarakan kegembiraannya karena memiliki Zelensky di sisinya.
"Saya senang anda dapat melakukan perjalanan ini," kata Biden saat dia menyambut Zelensky di Oval Office. Dia juga menambahkan bahwa orang Ukraina terus menginspirasi dunia.'
Zelensky tiba di AS tak lama setelah tengah hari, dengan jet Angkatan Udara dengan tanda biru-putihnya yang berbeda, dan memperjelas bahwa Zelensky berada di bawah perlindungan Amerika.
Presiden Rusia Vladimir Putin bereaksi dengan marah atas kunjungan tersebut. Dia memperingatkan bahwa itu tidak akan menjadi pertanda baik bagi Ukraina. Tetapi Biden mengatakan bahwa dia bersumpah akan mendukung Ukraina.
"Kami akan terus memperkuat kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri, khususnya pertahanan udara, dan itulah mengapa kami akan menyediakan baterai rudal Patriot kepada Ukraina," pungkasnya.
