Punic Buying di Beijing, Warga Taiwan Timbun Obat Buat Dijual ke China

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Dunia – Selain China yang mengalami krisis obat-obatan karena COVID-19 yang mengamuk di negara itu, Taiwan juga akan membatasi pembelian obat pereda nyeri dalam jumlah besar. Karena, orang-orang menimbun, dan beberapa lainnya memiliki rencana untuk mengirimkan pembelian mereka ke China.

Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid

Hsueh Jui-yuan, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan mengatakan kepada anggota parlemen pada sidang komite legislatif pada hari Kamis, 22 Desember 2022. Bahwa, badan kesehatan akan menginstruksikan apotek untuk membuat pelanggan agar tidak mengambil Panadol dan obat-obatan secara berlebih.

"Otoritas kesehatan akan membahas apakah mereka perlu memberlakukan pembatasan, tetapi terkait hal itu belum ada rencana konkret," kata Hsueh dilansir dari The Guardian, Senin, 26 Desember 2022.

China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang

Obat-obatan

Photo :
  • Times of India

Taiwan dikabarkan kekurangan obat parasetamol dan obat-obatan terkait COVID-19, sejak Mei tahun ini ketika kasus lokal melonjak, kata beberapa apotek di Taipei kepada Guardian.

Hadiri Forum Internasional di China, KSAL Tegaskan Pentingnya Jaga Keamanan Maritim di Kawasan

Salah satu apotek mengatakan bahwa selama beberapa minggu terakhir, pelanggan datang untuk membeli persediaan. Karena khawatir akan lonjakan kasus setelah Taiwan membuka perbatasannya untuk turis pada bulan Oktober.

"Kami kehabisan stok untuk Panadol dengan cukup cepat dan kami tidak berharap untuk mengisi kembali dalam waktu dekat sampai setelah tahun baru Imlek, yang jatuh pada akhir Januari tahun depan," kata seorang karyawan di apotek di distrik Da'an di pusat kota Taipei.

Selain itu, beberapa pembeli obat di Taiwan ingin mengirim atau membawa obat penghilang rasa sakit ke China.

“Saya berencana untuk membeli berbagai obat yang dapat membantu melawan COVID-19 ketika saya kembali bekerja di Shenzhen,” kata Lee, seorang pengusaha Taiwan yang hanya memberikan nama belakangnya dan menjalankan bisnis e-Commerce lintas batas di Tiongkok selatan.

"Saya bahkan berencana untuk menjual kembali beberapa obat tersebut kepada teman-teman saya.”

Chang, seorang desainer produk Taiwan yang bekerja di Beijing dan saat ini sedang berlibur di Taipei, mengatakan, dia berencana membeli obat demam dan alat tes antigen sebelum kembali bekerja awal tahun depan.

"Saya merasa ada kemungkinan besar bagi saya untuk terinfeksi setelah saya kembali ke Beijing, jadi saya pikir saya akan menyiapkan beberapa obat untuk menghindari semua kesibukan yang mungkin saya alami saat mencoba mendapatkan obat,” ungkapnya.

Produk makanan Taiwan.

Photo :
  • CNA.

China berusaha keras untuk memastikan pasokan obat yang stabil setelah mengakhiri kebijakan nol-COVID-19 nasionalnya. Pihak berwenang juga telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mengalokasikan sumber daya medis dengan benar, termasuk meminta produksi pasokan medis.

Untuk mengatasi kekurangan obat nasional, lebih dari selusin perusahaan farmasi China telah disadap oleh pejabat untuk membantu mengamankan pasokan obat-obatan utama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya