- SANA via AP
VIVA Dunia – Mengawali tahun baru 2023, militer Israel telah menembakkan rudal ke arah bandara internasional ibu kota Suriah, pada Senin pagi, 2 Januari 2023. Buntut dari tembakan rudal tersebut setidaknya telah menewaskan dua tentara Suriah serta melukai dua orang lainnya.
"Serangan Israel tersebut merupakan serangan yang kedua dalam tujuh bulan, yang menghentikan layanan Bandara Internasional Damaskus, dan menyebabkan kerusakan material di daerah terdekat," kata tentara Suriah, dikutip dari AP, Senin, 2 Januari 2022.
Israel telah menargetkan bandara dan pelabuhan di bagian Suriah, yang dikuasai pemerintah untuk mencegah pengiriman senjata dari Iran ke kelompok militan yang didukung oleh Teheran, termasuk Hizbullah Libanon.
Seorang pemantau perang oposisi melaporkan bahwa serangan Israel menghantam bandara serta depot senjata di dekat fasilitas di selatan Damaskus.
VIVA Militer: Ledakan bom di Bandara Internasional Damaskus, Suriah
- tv7israelnews.com
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan empat orang tewas dalam serangan itu.
Meski demikian, tidak ada komentar dari Israel mengenai serangan itu.
Sebelumnya, pada 10 Juni 2022, serangan udara Israel juga melanda Bandara Internasional Damaskus, dan menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan landasan pacu.
Hingga akhirnya, bandara itu kembali kembali dibuka dua minggu kemudian setelah perbaikan.
Tidak sampai di situ, pada bulan September, serangan udara Israel menghantam bandara internasional kota utara Aleppo, pusat komersial terbesar di wilayah itu, yang membuatnya tidak dapat digunakan selama berhari-hari.
Pada akhir 2021, pesawat tempur Israel kembali menembakkan rudal yang menghantam pelabuhan Latakia dan menghantam kontainer serta menyebabkan kebakaran besar.
Lebih dari itu, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di dalam bagian Suriah yang dikuasai pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pihaknya jarang mengakui atau membahas operasi serangan semacam itu.
Israel telah mengakui bahwa mereka menargetkan basis kelompok militan sekutu Iran, seperti Hizbullah Libanon, yang telah mengirim ribuan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.
Ribuan pejuang yang didukung Iran telah bergabung dalam perang saudara Suriah selama 11 tahun dan membantu memberi keseimbangan kekuatan yang menguntungkan Assad.
Israel juga mengatakan kehadiran Iran di perbatasan utaranya justru merupakan garis merah yang membenarkan serangannya terhadap fasilitas dan senjata di dalam wilayah Suriah.
