6 Fakta Kerusuhan Brasil yang Dipicu Kekalahan Pemilu

Aksi demonstrasi mendukung demokrasi Brasil di Rio de Janeiro Brasil
Sumber :
  • AP Photo/Bruna Prado

VIVA Dunia – kerusuhan brasil berawal dari pendukung Jair Bolsonaro, mantan Presiden Brasil yang kalah dalam pemilu, menduduki gedung Kongres Nasional, Mahkamah Agung, dan Istana Presiden pada Minggu, 8 Januari 2023.

Langkah Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Dinilai Bisa Jaga Kesejukan Demokrasi

Pasukan keamanan yang diturunkan telah mencoba untuk membubarkan massa. Mereka menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang diperkirakan berjumlah lebih dari 3 ribu orang.

Pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro menyerbu Istana Presiden Brasil

Photo :
  • AP Photo/Eraldo Peres
Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

Demonstrasi dan penyerbuan itu dilakukan setelah Presiden Brasil terpilih, Luiz Inacio Lula da Silva, dilantik pada 1 Januari 2023. Presiden Lula dari sayap kiri mengumumkan intervensi dari keamanan federal untuk memadamkannya. Berikut ini enam fakta penyerbuan pendukung Jair Bolsonaro terhadap gedung-gedung pemerintahan di Brasil!

1. Kalah dalam pemilu

Palestina Kecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB

Penyebab utama penyerbuan gedung pemerintahan di Brasilia adalah kekalahan pemilu. Para pendukung sayap kanan banyak yang telah berkemah di Brasilia sejak pemilu awal Oktober.

Jair Bolsonaro dari sayap kanan mencoba mencari masa jabatan kedua dan mendapatkan pesaing kuat Lula da Silva dari sayap kiri. Tapi Bolsonaro kalah dan kalah dalam pemilu tersebut.

Dilansir Al Jazeera, kekalahan itu telah memicu ketidakpuasan pendukung Bolsonaro sebelumnya. Mereka telah memblokade jalan, membakar kendaraan, dan berkumpul di luar markas militer pada 30 Oktober 2022.

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Carla Carniel/as.

Banyak dari pendukung Bolsonaro percaya bahwa hasil pemilu itu telah dicurangi atau tidak dapat diandalkan. Bolsonaro suara mendapatkan 49,1 persen, sedangkan Lula da Silva memperoleh 50,9 persen suara. Usai presiden terpilih telah dilantik, para pendukung Bolsonaro kembali mengacau dengan menguasai pemerintahan penting.

2. Tiga Bangunan Penting Pemerintahan Diserbu

Meski Lula da Silva sudah dilantik, para pendukung Bolsonaro masih juga menerima kekalahan. Dilansir BBC, ribuan orang merasa lega dengan keamanan barikade dan gedung Kongres Nasional Brasil yang padat. Mereka naik ke atap gedung, menghancurkan jendela serta furniturnya.

Pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu gedung Kongres, pada hari Minggu, 8 Januari 2023.

Photo :
  • AP Photo/Eraldo Peres.

Gedung lain yang disediakan adalah milik Mahkamah Agung dan Istana Presiden Brasil. Gedung-gedung yang sebagian besar sedang kosong terletak di Three Square Brasilia yang luas.

Beberapa pengunjuk rasa meminta militer melakukan intervensi untuk mengembalikan sayap kanan ke tampuk kekuasaan atau menggulingkan Lula da Silva dari kursi kepresidenan.

3. Mirip dengan Penyerbuan Gedung Capitol di AS

Gedung DPR Amerika Serikat (AS), Capitol Hill.

Photo :
  • Pixabay.

Para pendukung Bolsonaro sebagian besar mengenakan pakaian berwarna kuning, warna bendera Brasil dan warna khas pendukung mantan presiden. Mereka juga membawa bendera dan banyak yang mengenakan kaos sepak bola nasional.

Dalam pantauan BBC, banyak dari pendukung Bolsonaro berhasil merangsek masuk ke dalam Istana Kepresidenan Brasil. Kerumunan itu menutupinya sambil berteriak "merdeka!" Media lokal menjelaskan, aparat yang diturunkan telah mencoba membimbing para perusuh dengan cara damai.

"Tetapi pada saat keadaan tertentu menjadi tidak terkendali dan massa benar-benar menguasai parlemen," kata Carlos de Saouza, editor politik di surat kabar lokal.

Souza menambahkan, para peneliti itu mirip dengan apa yang disaksikan masyarakat global di Washington DC pada 6 Januari lalu.

"Orang-orang yang tidak menerima aturan demokrasi. Mereka tidak menerima pemilu, mereka tidak menerima aturan hukum. Bahkan di negara demokrasi seperti Amerika Serikat (AS), mereka masih menghadapi masalah," katanya.

4. Polisi Berhasil Merebut Kembali Gedung Pemerintahan

Pendukung Jair Bolsonaro yang menyerbut Istana Presiden Brasil diadang aparat

Photo :
  • AP/Eraldo Peres

Upaya aparat untuk merebut kursi yang diduduki telah dilakukan. Mereka bahkan melepaskan gas air mata untuk membubarkan massa.

Polisi juga telah melakukan penangkapan puluhan pengunjuk rasa yang berada di sekitar Istana Kepresidenan. Mereka dibawa ke dalam bus. Dilansir CNN, antara 30-150 orang perusuh telah ditangkap.

Situasi di dalam gedung Kongres Brasil juga kacau. Perusuh mencoba membakar karpet, mengambil hadiah dari tugas internasional, dan menghancurkan karya seni. Alat penyiram otomatis dinyalakan untuk mencegah kebakaran sehingga lantai gedung kongres di banjiri air.

Presiden Lula da Silva menggambarkan peristiwa itu sangat biadab dan menyebut pendukung Bolsonaro yang dituntut sebagai fasis.

"Orang-orang ini adalah segala sesuatu yang menjijikkan dalam politik, menundukkan markas besar pemerintah, markas besar Kongres, dan markas Mahkamah Agung seperti pengacau sejati yang menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka," kata Lula.

5. Gubernur Distrik Brasilia di Pecat

ibaneis rocha

Photo :
  • Wikimedia

Gubernur Distrik Federal Brasilia Brasil, Ibaneis Rocha, dicopot dari jabatan usai para pengunjuk rasa menggeruduk Istana Kepresidenan, Minggu, 8 Januari lalu. Pencopotan Rocha itu diputuskan oleh Mahkamah Agung Brasil.

Dilansir dari The Wall Street Journal, Hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes, memutuskan mencopot Rocha dari jabatannya selama 90 hari ke depan karena tak becus mengamankan ibu kota.

6. Amerika dan Eropa beri Dukungan untuk Lula da Silva

Presiden AS, Joe Biden.

Photo :
  • AP Photo/Patrick Semansky.

Penyerbuan gedung pemerintahan di Brasil itu segera mendapat tanggapan dari para pejabat tinggi negara lain. Presiden AS Joe Biden menilai aksi tersebut sebagai hal yang keterlaluan.

"AS mengutuk segala upaya untuk merusak demokrasi di Brasil. Presiden Biden mengikuti situasi dengan cermat dan dukungan kami untuk institusi demokrasi Brasil tidak tergoyahkan," kata Jake Sullivan, penasihat Gedung Putih mengutip The Guardian.

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Photo :
  • The Independent

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, Menjanjikan dukungan penuh kepada Presiden Lula da Silva. Dia mengatakan upaya merusak demokrasi di Brasil tidak dapat dibenarkan.

Spanyol juga menyatakan dukungan tanpa syarat kepada Presiden Lula. Dalam sebuah pernyataan, mereka menolak untuk mempermasalahkan proses demokrasi Brasil oleh kelompok yang tidak mau menerima hasil pemilu.

Portugal, negara Eropa lainnya, mengutuk kekerasan di Brasilia. Portugal bersatu solidaritas penuh untuk Presiden Lula da Silva.

"Keinginan rakyat Brasil dan institusi demokrasi harus dihormati! Presiden Lula da Silva dapat mengandalkan dukungan tanpa syarat dari Prancis," tambah Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya