Ngeri! Penumpang Ini Lakukan Siaran Langsung Sebelum Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal
- Ist
VIVA Dunia – Sebuah ponsel ditemukan dari reruntuhan jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal pada Senin, 16 Januari 2023, telah merekam detik-detik pesawat itu sebelum jatuh.
Bermesin ganda ATR 72 dari Kathmandu dan membawa 72 orang, pesawat tersebut jatuh sebelum mendarat di Pokhara, tujuan wisata utama di negara Himalaya itu. Sedikitnya 68 penumpang tewas.
Video yang viral di media sosial terlihat seorang penumpang yang duduk di dalam pesawat dan pemandangan kota di bawahnya yang terlihat dari jendela saat pesawat berputar-putar sebelum mendarat.
Setelah itu, Tiba-tiba ada ledakan dan layar menjadi buram. Beberapa detik terakhir menunjukkan api yang mengerikan di luar jendela dan tangisan penumpang yang putus asa terdengar dari rekaman itu.
Video lain juga ditangkap oleh seorang saksi, detik-detik jatuhnya pesawat. Diketahui, pesawat tiba-tiba miring ke kiri, terbalik dan kemudian meledak membentuk bola api.
Dalam deretan penumpang itu, setidaknya ada lima penumpang India di dalamnya, semuanya berasal dari Ghazipur di Uttar Pradesh.
Sebuah pesawat Nepal jatuh di Pokhara, Nepal, menewaskan 68 orang.
- AP Photo/Krishna Mani Baral.
Salah satu penumpang India itu bernama Sonu Jaiswal, yang melakukan siaran langsung melalui Facebook Live sesaat sebelum pesawat jatuh.
Dia termasuk dari korban yang tewas. Video yang sama ditemukan di akun Facebook-nya, yang belum diverifikasi.
Abhishek Pratap Shah, mantan anggota parlemen Nepal dan anggota komite pusat Kongres Nepal, yang mengirimkan rekaman video tersebut, mengatakan kepada NDTV bahwa dia menerima rekaman tersebut dari seorang teman yang ditemukan hari ini dari reruntuhan.
"Itu dikirim oleh salah satu teman saya yang menerimanya dari personel polisi. Ini adalah rekor nyata. Ini adalah video hari ini saat penerbangan akan mendarat," kata Shah.
Pekerjaan penyelamatan diperkirakan akan dilanjutkan besok dan pencarian kotak hitam pesawat sedang dilakukan, yang diharapkan dapat menjelaskan alasan kecelakaan itu.
Sebagai informasi, sejak 2013, Uni Eropa telah memasukkan Nepal ke dalam daftar hitam keselamatan penerbangan.
Diketahui, semua penerbangan dari Nepal telah dilarang di wilayah udara UE setelah Organisasi Penerbangan Sipil Internasional menandai masalah keamanan itu.
"Pesawat ini adalah yang terbaik dari yang kami miliki di Nepal dan semua maskapai terkemuka telah mengoperasikan pesawat yang sama," kata Shah.
Menunjuk bahwa Pokhara adalah pusat wisata, dia mengatakan negara perlu meningkatkan sistem penerbangan, pesawat, sistem informasi, dan juga pilot.
"Ini adalah waktu yang serius bagi Nepal. Saya pikir pemerintah saat ini serius dalam hal ini," pungkasnya.
