Perusahaan dari 13 Negara Ini Berperan dalam Produksi Senjata Myanmar

VIVA Militer: Tentara Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw)
VIVA Militer: Tentara Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw)
Sumber :
  • Sada El Balad

VIVA Dunia – Special Advisory Council for Myanmar (SAC-M) mengatakan, perusahaan dari 13 negara telah menyediakan komponen penting untuk kebutuhan produksi senjata Myanmar. Senjata tersebut digunakan dalam tindakan-tindakan militer Myanmar yang melanggar hak asasi manusia (HAM)

Melansir dari Aljazeera, perusahaan-perusahaan tersebut antara lain berasal dari Prancis, Jerman, Cina, India, Rusia, Singapura, dan Amerika Serikat (AS). Menurut SAC-M, selain bahan mentah, dukungan dari perusahaan-perusahaan terkait untuk proses produksi senjata di Myanmar mencakup lisensi, perangkat lunak, suku cadang dan komponen lainnya.

Parade militer Myanmar pada Maret 2022 usai kudeta militer oleh junta

Parade militer Myanmar pada Maret 2022 usai kudeta militer oleh junta

Photo :
  • AP Photo/Aung Shine Oo

“Perusahaan-perusahaan asing memungkinkan militer Myanmar, salah satu pelanggar HAM melemah di dunia, memproduksi banyak senjata yang digunakannya untuk melakukan kekejaman sehari-hari terhadap rakyat Myanmar,” kata Yanghee Lee, mantan pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di Myanmar yang kini bergabung dengan SAC-M, dilansir dari Aljazeera.

Dia menekan, perusahaan asing dan negara asal mereka memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk memastikan produk mereka tidak memfasilitasi pelanggaran HAM terhadap warga sipil di Myanmar.

“Gagal justru membuat mereka terlibat dalam kejahatan biadab militer Myanmar,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title