Dikecam Dunia, Ini 5 Fakta Aksi Keji Pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan

Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark, Stram Kurs.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Dunia – Dunia ramai mengecam tindakan penistaan agama yang dilakukan politikus partai sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan yang membakar Al Quran di Stockholm, Swedia pada Sabtu, 21 Januari 2023 lalu. Tindakan yang dilakukan Paludan disebut sudah menodai toleransi beragama. Nah, berikut adalah beberapa fakta kejadian tersebut. 

1. Tindakan Radikalisme Berkedok Kebebasan Berekspresi

Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark, Stram Kurs.

Photo :
  • Istimewa

Pemimpin Pusat Syarikat Islam (PP SI) mengecam aksi itu, dan dianggap sebagai bentuk Islamophobia dan tindakan terorisme, radikalisme yang berlindung atas nama kebebasan berekspresi merupakan tindakan tak bertanggung jawab yang bisa memicu reaksi lebih besar dari kelompok yang lain. 

"Aksi politisi Swedia Rasmus Paludani adalah contoh Islamphobia akut dimana sebuah negara seperti Swedia yang mengklaim diri sebagai pengusung demokrasi dan HAM membiarkan dan memfasilitasi warganya membakar kitab suci agama lain," kata Sekjen Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI) Ferry Juliantono.

2. Islamophia yang Dipelihara

Massa membakar foto politikus Swedia pembakar Al Quran, Rasmus Paludan

Photo :
  • AP Photo/Francisco Seco

Pemerintah Iran mengecam keras tindakan pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan. Hal ini bisa memicu kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam. Menyadur Antara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mengatakan, sejumlah negara Eropa membiarkan ekstremis menyebarkan kebencian terhadap Islam. 

Rasmus Paludan, di bawah perlindungan polisi dan atas izin pemerintah membakar mushaf Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Kanaani mengatakan, meski ada penekanan kuat HAM dalam Islam, orang Eropa terus melembagakan anti-Islam dan Islamophobia di masyarakat mereka. 

3. Melukai Hati Umat Islam

Aktivis sayap kanan Swedia, Rasmus Paluda, membakar Al-Quran di luar kedutaan besar Ukraina di Stockholm, Swedia.

Photo :
  • Instagram.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta turut memberikan reaksi atas aksi Rasmus Paludan. Dia mengatakan bahwa tindakan tersebut sangat keji sehingga jelas melukai hati umat Islam di seluruh dunia. 

"Kami mengutuk keras atas tindakan pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia ini. Tindakan keji ini jelas melukai hati umat Islam di seluruh dunia," kata Sukamta, pada Senin, 23 Januari 2023. 

4. Komunitas Kristen Ikut Protes

Politikus Swedia, Rasmus Paludan

Photo :
  • Instagram: cgtn
Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Bukan hanya umat Islam, aksi pembakaran Al Quran juga diprotes keras oleh komunitas Kristen dan Yahudi di sejumlah negara. Di Rusia, komunitas Kristen turut mengecam pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan tersebut. Ketua Departemen Sinode untuk Hubungan Gereja Rusia dengan Masyarakat dan Media Massa, Vladimir Legoyda mengecam kejadian tersebut. 

“Batas kemanusiaan tidak bisa dilanggar, dan kesucian agama tidak bisa dilukai dalam perjuangan politik,” kata Legoyda di Twitter, sebagaimana dilansir Daily Sabah.

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

5. Komunitas Yahudi Turut Bersuara

Aktivis anti-Islam, Rasmus Paludan Source : Republika

Photo :
  • republika
Kemnaker Berikan Beasiswa Pendidikan Wujud Kepedulian Generasi Penerus Bangsa

Selain komunitas Kristen, komunitas Yahudi di Turki juga turut mengutuk tindakan yang dilakukan oleh politikus Partai Sayap Kanan, Rasmus Paludan dengan menyebutnya sebagai kejahatan, kebencian, dan teror religius. 

“Kami mengutuk keras Rasmus Paludan dan orang-orang yang mengizinkannya membakar Alquran. Ini adalah kejahatan kebencian, tindakan teror agama. Kita semua harus menghormati keyakinan dan budaya masing-masing,” kata komunitas itu melalui Twitter.

Hari Paskah

30 Ucapan Selamat Paskah yang Penuh Makna untuk Teman dan Keluarga

Hari Paskah adalah hari raya agama Kristen yang dirayakan untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian yang terjadi pada hari ketiga setelah penyaliban-Nya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024