Populasi Turun, China Izinkan Pria-Wanita yang Belum Menikah Punya Anak

Ilustrasi populasi warga China.
Sumber :
  • The Irish Time

VIVA Dunia – Otoritas kesehatan di provinsi barat daya Sichuan China akan mengizinkan individu yang belum menikah untuk berkeluarga dan memiliki anak layaknya pasangan yang sudah menikah, dalam upaya terbaru untuk mendukung penurunan angka kelahiran.

7 Negara dengan Populasi Pedesaan Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 4

Sebelumnya, pemerintah China mengatakan bahwa hanya wanita menikah yang diizinkan secara hukum untuk melahirkan, tetapi dengan tingkat pernikahan dan kelahiran yang turun ke rekor terendah dalam beberapa tahun terakhir, otoritas provinsi mengubah aturan tersebut untuk mencakup para lajang yang ingin memiliki anak.

Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan, AS Sebut Mereka sebagai Sumber Kejahatan

Mulai 15 Februari 2023, pasangan yang sudah menikah dan siapa pun yang menginginkan keturunan akan diizinkan untuk mendaftar ke pemerintah Sichuan, tanpa batas jumlah anak yang dapat mereka daftarkan.

"Langkah itu bertujuan untukeningkatkan pembangunan populasi jangka panjang dan seimbang," kata komisi kesehatan Sichuan dalam sebuah pernyataan di situs webnya, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 30 Januari 2023.

Heboh Tarian Erotis di Pasar Malam Asahan, Modus Panitia Izin Kreasi Busana Muslim

Populasi China menyusut tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade, yang merupakan perubahan bersejarah yang diperkirakan akan mengantarkan periode penurunan terparah di China.

Insiden itu akhirnya mendorong pihak berwenang untuk meluncurkan insentif dan langkah-langkah untuk meningkatkan populasi.

Sebuah sistem registrasi nasional bagi pasangan untuk mendaftar ke otoritas lokal memastikan asuransi persalinan untuk menutupi tagihan medis, dan membiarkan wanita yang sudah menikah menyimpan gaji mereka selama cuti melahirkan.

Tunjangan ini sekarang akan diperluas ke wanita dan pria lajang di Sichuan, yang menempati urutan ketujuh di negara tersebut, yang berusia di atas 60 tahun, atau lebih dari 21 persen populasinya, menurut data pemerintah.

Sebagian besar penurunan demografi China berasal dari kebijakan satu anak yang diberlakukan antara tahun 1980 dan 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya