Lebih Dari 1,5 Juta Orang Mengungsi Sejak Kudeta Militer Myanmar

- tribune.com.pk
VIVA Dunia – Lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi dalam dua tahun terakhir, dan lebih dari lima juta anak sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan di Myanmar, kata Dana Anak PBB (UNICEF) pada Selasa 31 Januari 2023.
Myanmar dilanda krisis politik dan konflik bersenjata, sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer, pada 1 Februari 2021. Militer melakukan tindakan represif terhadap opisisi dan rakyat yang menolak pemerintahan junta militer.
"Lebih dari 1,5 juta orang di Myanmar telah mengungsi, dan anak-anak terpaksa meninggalkan rumah dan komunitas mereka," kata UNICEF melalui Twitter.
VIVA Militer: Kudeta militer Myanmar Februari 2021
- ndtv.com
Terlepas dari protes oleh komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia (HAM), perpindahan penduduk Myanmar terus berlanjut di beberapa daerah di tengah operasi rezim junta terhadap oposisi. Pekan lalu, sekitar 20.000 warga sipil mengungsi di Negara Bagian Karen selama pertempuran antara pemberontak dan militer di dekat Kawkareik, menurut laporan media lokal Myanmar Now.
Menurut laporan PBB baru-baru ini, sedikitnya 2.890 orang tewas di tangan militer dan mereka yang bekerja pada militer, sementara 767 orang ditahan sejak militer mengambil alih kekuasaan. “Informasi yang kredibel menunjukkan bahwa lebih dari 34.000 bangunan sipil, termasuk rumah, klinik, sekolah, dan tempat ibadah, telah dibakar selama dua tahun terakhir.
Perekonomian Myanmar telah runtuh dan hampir setengah dari populasinya sekarang hidup di bawah garis kemiskinan,” kata Komisaris Tinggi HAM PBB Volker Turk.