Peneliti Centris: Peretas Cina Memata-matai Aktivis Muslim Uighur di Dunia Maya

- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA Dunia - Cina diduga menggunakan peretas untuk mengawasi aktivis muslim Uighur di luar negeri yang dianggap membelot. Dugaan itu karena pihak Facebook yang memblokir sekelompok peretas Cina karena memakai platform itu untuk membobol informasi aktivis Uighur.
Peneliti Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (Centris) AB Solissa mengimbau negara-negara dunia agar waspada terhadap tindakan spionase Cina. Menurutnya, negara lain di dunia jangan sampai ikut-ikutan aksi mata-mata ilegal Beijing yang jelas melanggar HAM tersebut.
Dia mengatakan ada dugaan Cina juga menggerakkan oknum muslim Uighur yang mereka kuasai. Cara ini diduga untuk memata-matai saudaranya sesama Uighur yang tinggal di luar negeri. Solissa mengayakan demikian merujuk informasi dari Radio Free Asia (RFA)
"Sudah ada kejadian oknum muslim Uighur yang diperintah memata-matai orang-orang Uighur yang berada di Turki,” kata AB Solissa, dalam keterangannya, Kamis, 9 Februari 2023.
Solissa menyampaikan dari laporan RFA, diduga seorang warga Uighur yang jadi mata-mata Cina. Dia tertangkap oleh pria Uighur bernama Yasinjan yang sudah berdomisili di Istanbul, Turki.
Menurut dia, saat diinterogasi, mata-mata Cina tersebut mengaku jika petugas polisi negara Tirai Bambu di Hotan telah mengirim pesan kepadanya. Pengakuan mata-mata tersebut dapat perintah untuk mengawasi Yasinjan dan warga Uighur lainnya di Istanbul.