AS Sebut China Terbangkan Balon Mata-mata ke 40 Negara di 5 Benua

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
Sumber :
  • AP PHOTO/ANDREW HARNIK.

VIVA Dunia – Amerika Serikat (AS) menyatakan China telah menerbangkan balon mata-mata ke lebih dari 40 negara di lima benua, kata pejabat Departemen Luar Negeri AS, Kamis 9 Februari 2023. Dalam sesi pengarahan pers di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut balon China telah melanggar kedaulatan 40 negara di seluruh dunia.

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

"Ini adalah sebuah program yang telah menjangkau lima benua, 40 negara, dan itu adalah sebuah program yang menerapkan jenis operasi ini ke seluruh dunia," kata Price dalam laman resmi Deplu AS.

AS menolak mempublikasikan daftar negara yang telah menjadi bagian dari operasi balon China, namun memastikan ada puluhan negara di seluruh dunia yang menjadi sasaran. "Negara-negara ini memiliki kebebasan dalam membahas apa yang telah terjadi, itu pun jika mereka bersedia melakukannya," kata Price.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Balon mata-mata terlacak terbang di langit Amerika Serikat.

Photo :
  • Larry Mayer/The Billings Gazette via AP.

AS menegaskan bahwa ketika balon pengintai memasuki wilayah udara suatu negara dengan tujuan mengumpulkan data-data intelijen maka itu dapat dikategorikan sebagai tindakan melanggar kedaulatan. "Bagi kami, sangat jelas ini pelanggaran terhadap kedaulatan negara kami, tetapi operasi ini tidak hanya menargetkan Amerika Serikat."

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

AS pada awal pekan ini menggelar pertemuan di Washington dan Beijing bersama diplomat asing dari 40 negara untuk membahas insiden balon mata-mata China yang memasuki wilayah udara AS akhir Januari.

Pengarahan disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman kepada hampir 150 diplomat asing dari 40 kedutaan, sementara di Beijing, Kedutaan Besar AS juga mengumpulkan diplomat asing untuk mempresentasikan temuan AS tentang balon tersebut.

Dalam pengarahan di Beijing, AS menyampaikan informasi yang menunjukkan bahwa balon itu yang terbang di atas lokasi militer AS, bukanlah balon penelitian cuaca seperti yang dikatakan China, tetapi sebuah wahana udara untuk kegiatan spionase. Washington mengatakan balon itu dikendalikan oleh militer China, Tentara Pembebasan Rakyat. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya