Ada 4.800 Korban Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Portugis Selama 70 Tahun

Ilustrasi Gereja Katolik.
Sumber :
  • AP Photo/Armando Franca.

VIVA Dunia – Para ahli yang menyelidiki kasus pelecehan bersejarah di sebuah gereja menyebut bahwa lebih dari 4.800 orang mungkin telah menjadi korban pelecehan seks anak di Gereja Katolik Portugis dalam kurun waktu 70 tahun. Sebanyak 512 korban telah mengungkapkan kisah pilu mereka.

Komite Independen untuk Studi Pelecehan Anak di Gereja Katolik, yang dibentuk oleh para uskup Portugis lebih dari setahun yang lalu, menyelidiki dugaan kasus pelecehan sejak tahun 1950 dan seterusnya. Nantinya, para uskup Portugis akan membahas laporan itu pada pertemuan luar biasa pada 3 Maret 2023 mendatang.

Undang-undang diketahui tidak lagi berlaku pada sebagian besar kasus yang sudah kadaluwarsa, yang dituduhkan. Sejauh ini, hanya 25 tuduhan yang diajukan ke jaksa.

Ketua Konferensi Waligereja Portugis, Uskup Jose Ornelas.

Photo :
  • AP Photo/Armando Franca.

Laporan dari para ahli itu juga sempat dikritik oleh beberapa orang karena sudah lama tertunda. Namun, kembali muncul empat tahun setelah Paus Fransiskus mengumpulkan para pemimpin gereja dari seluruh dunia di Vatikan untuk mengatasi krisis pelecehan seksual di gereja.

Melansir dari AP, Selasa, 14 Februari 2023, pertemuan tersebut diadakan lebih dari 30 tahun setelah skandal pertama kali meletus di Irlandia dan Australia dan 20 tahun setelahnya di Amerika Serikat. Para uskup dan pemimpin Katolik lainnya di banyak bagian Eropa pada saat itu terus menyangkal ada pelecehan seksual oleh pendeta, atau bersikeras untuk tidak terlalu mempermasalahkan masalah tersebut.

Namun, Ketua Konferensi Waligereja Portugis, Uskup Jose Ornelas, meminta maaf kepada para korban dan meminta maaf karena gereja gagal memahami skala masalah pelecehan seksual. "Pelecehan seks anak adalah kejahatan keji," kata Ornelas dalam sebuah pernyataan yang dibacakannya, pada Senin malam, 13 Februari 2023.

"Ini adalah luka terbuka yang menyakitkan dan mempermalukan kami."

Para ahli juga menyesalkan bahwa Vatikan terlalu lama memberikan akses ke arsip gereja. Izin untuk penyelidikan datang hanya pada bulan Oktober, dan memberi ahli waktu hanya tiga bulan untuk memeriksa bukti tertulis pelecehan.

Pedro Strecht seorang psikiater yang mengepalai kelompok ahli di Portugal, memperkirakan jumlah sebenarnya korban selama periode yang diteliti setidaknya mencapai 4.815. Ekstrapolasi itu dilakukan terhadap calon korban lain yang disebutkan oleh para korban yang melapor.

Para ahli tidak mempublikasikan nama-nama korban, identitas tersangka pelaku, atau tempat terjadinya kasus pelecehan itu. Namun, bukti tersebut harus dikirim ke uskup pada akhir bulan, yang berisi daftar tersangka pelaku yang masih aktif di gereja.

Pelaku mayoritas pendeta

Ilustrasi pendeta Katolik.

Photo :
  • Pixabay

Laporan akhir mencakup lampiran terpisah dan rahasia dari semua nama anggota gereja yang dilaporkan kepada komite, yang dikirim ke Konferensi Waligereja Portugis dan ke polisi. Gereja Portugis belum mengatakan apakah akan membayar kompensasi kepada setiap korban.

Dalam laporan tersebut mengatakan bahwa 77% dari pelaku adalah pendeta, dengan pelaku lainnya terkait dengan institusi gereja. Ia menambahkan bahwa 77% korban tidak melaporkan pelecehan tersebut kepada pejabat gereja dan hanya 4% yang melapor ke polisi. Sebagian besar pelecehan terjadi ketika para korban berada di awal masa remaja.

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Dikatakan 48% dari mereka yang melapor telah berbicara tentang pelecehan tersebut untuk pertama kalinya. Sebagian besar korban yang diduga adalah laki-laki, meskipun 47% adalah perempuan, kata laporan itu.

Dikatakan ada tempat-tempat di Portugal, seperti beberapa seminari dan lembaga keagamaan, yang merupakan titik hitam nyata untuk penyalahgunaan kekuasaan sebagai tempat melakukan aksi bejat itu.

Ketua DPD PSI Jakbar Mundur, DPW PSI Jakarta: Kami Tidak Mentolerir Kekerasan Seksual

Informasi tentang pelecehan seks anak yang ditemukan dalam catatan gerejawi harus dianggap sebagai puncak gunung es, menurut laporan itu.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024