- AP Photo/Dave Martin
VIVAnews - Para pejabat senior pemerintah Amerika Serikat (AS) menuntut British Petroleum (BP) agar membuka rekening sementara untuk membayar kompensasi pada pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Pasalnya, kebocoran sumur minyak yang dikelola perusahaan asal Inggris itu sejak dua bulan terakhir belum bisa teratasi dan kian mencemari Teluk Meksiko, yang terletak di perairan selatan AS.
Para pejabat pemerintah AS juga mengatakan bahwa pekan depan Presiden Barack Obama akan memberi pernyataan khusus mengenai kebocoran minyak di Teluk Meksiko tersebut, dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi. Presiden Obama pun bersiap untuk keempat kalinya mengunjungi Teluk Meksiko sejak bencana kebocoran ini terjadi.
Sementara itu, kemarin, Minggu, 13 Juni 2010, para pejabat top pemerintah AS meminta BP untuk membuka rekening khusus untuk membayar tagihan-tagihan sah dan membiarkan panel independen mengawasi proses tersebut.
"Presiden akan kembali ke Teluk Meksiko hari Senin dan Selasa ini, ke negara bagian yang belum dia kunjungi, Alabama, Mississippi, dan Florida. Saat dia kembali nanti, dia akan memberikan pernyataan pada Amerika dari Gedung Putih," kata pejabat David Axelrod, seperti dikutip dari laman harian The Wall Street Journal.
Pernyataan resmi presiden yang disiarkan langsung dari Gedung Putih jarang terjadi. Pidato seperti itu biasanya hanya dilakukan saat terjadi krisis nasional, termasuk perang dan bencana.
Rekening seperti yang diminta pejabat pemerintah AS ini akan memberikan perlindungan keamanan bagi pihak-pihak yang khawatir kalau-kalau BP akan mengajukan proteksi kebangkrutan, ataupun berhenti membayar tagihan yang siapa tahu terjadi di masa mendatang.
Seorang juru bicara BP kemarin mengatakan bahwa BP kemungkinan akan mendiskusikan usulan tersebut dengan Presiden Obama pada Rabu pekan ini. "Kami sedang menyiapkan tanggapan kami dan kami ingin merespon secara konstruktif," kata juru bicara yang tidak mau disebutkan namanya itu. (hs)