- New York Post
VIVA Dunia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara diam-diam mengunjungi Kiev untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada hari Senin, 20 Februari 2023.
Kunjungan tersebut merupakan perjalanan pertama Joe Biden ke negara Ukraina, sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh hampir setahun yang lalu.
Perjalanan yang sangat rahasia itu terjadi saat sirene serangan udara terdengar di sekitar Kiev, sementara Biden berjalan bersama Zelensky di sekitar Katedral St. Michael berkubah emas.
Dalam pertemuan tersebut, Biden mengumumkan bantuan baru dengan mengatakan bahwa paket bantuan itu akan mencakup lebih banyak peralatan militer, seperti amunisi artileri, lembing, dan Howitzer. Dia juga mengatakan sanksi baru akan diberlakukan di Moskow akhir pekan ini.
"Satu tahun kemudian, Kiev berdiri. Dan Ukraina berdiri. Demokrasi berdiri," kata Biden, dikutip dari CNN Internasional, Selasa, 21 Februari 2023.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah mengirimkan senjata, tank, dan amunisi ke Ukraina, dan mengunjungi secara langsung tempat kritis pertempuran kedua negara.
Dalam kesempatan yang sama, Biden menawarkan dukungan untuk Zelensky dengan mencari suara dari negara lain agar mendapat bantuan yang lebih besar untuk Ukraina.
Biden diketahui tiba di Kiev pada pukul 08.00 waktu setempat setelah menempuh perjalanan panjang dari Washington dan tiba di Istana Mariinsky.
“Terima kasih sudah datang,” kata Zelensky sambil menjabat tangan Biden.
Pejabat AS secara pribadi menyuarakan harapan masuknya persenjataan besar-besaran ke Ukraina, yang mencakup kendaraan baru, rudal jarak jauh dan sistem pertahanan udara Patriot, untuk dapat membantu Ukraina menang di medan perang dan menempatkan Zelensky dalam posisi yang lebih kuat dalam negosiasi diakhirinya perang.
