Malaysia Larang Keras Pengedaran 3 Buku Berisikan Konten LGBT Ini

LGBTQ.
Sumber :
  • Pixabay.

VIVA Dunia – Kementerian Dalam Negeri Malaysia (KDN) melarang edar tiga publikasi buku yang berisikan konten amoral hingga komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) pada Kamis, 16 Februari 2023.

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Ketiga buku itu berjudul The Tale of Steven, Jacob's Room to Choose, dan Aku. Kementerian tersebut menyatakan perintah penarikan buku-buku itu dikeluarkan sesuai dengan Undang-Undang Percetakan dan Publikasi 1984 (Diubah 2012).

Salah satu potongan gambar dalam buku My Rainbow Family di Kroasia. Buku bernuansa LGBT ini menjadi kontroversial karena untuk anak-anak.

Photo :
  • VIVA/BBC
Pelita Jaya Bekap Wakil Malaysia di BCL Asia, Eks Pemain Houston Rockets Jadi Sorotan

Dengan aturan itu, Malaysia melarang keras mencetak, mengimpor, memproduksi, mereproduksi, menerbitkan, menjual, mengedarkan, mendistribusikan, sampai memiliki publikasi-publikasi tersebut.

"Ketiga publikasi tersebut memiliki konten yang dapat merusak moral. Publikasi Aku ditemukan memiliki konten cabul dan tidak bermoral yang dapat mempengaruhi perilaku pribadi dan bertentangan dengan nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat Malaysia," bunyi pernyataan KDN.

Kecuali Indonesia, Wakil ASEAN Terseok-seok di Piala Asia U-23: Vietnam Babak Belur

"The Tale of Steven dan Jacob's Room To Choose dianggap mempromosikan gaya hidup LGBT yang dipandang sebagai ancaman terhadap nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama dan masyarakat Timur selama ini," paparnya menambahkan seperti yang dilansir dari Malay Mail.

"Jacob's Room to Choose", sebuah buku anak-anak tentang ekspresi dan identitas gender, dilarang edar sejak Januari. Buku tersebut berisikan seorang guru mendidik anak-anak tentang identitas gender di sebuah sekolah setelah seorang siswa yang mengenakan gaun merasa tidak diterima saat masuk toilet anak laki-laki.

KDN mengatakan "pemerintah berkomitmen mencegah penyebaran unsur-unsur yang merusak moral masyarakat yang secara tidak langsung dapat berkontribusi pada pengikisan ras dan bangsa."

Para Aktivis hak LGBT mengecam larangan

Ilustrasi Pelaku LGBT

Photo :
  • vstory

Thilaga Sulathireh dari kelompok hak transgender Justice for Sisters mengatakan langkah itu adalah bagian dari "tren penyensoran yang lebih luas yang kita lihat dalam beberapa tahun terakhir".

"Larangan buku semakin menyusutkan ruang bagi orang LGBT untuk berekspresi dan menjadi diri mereka sendiri," katanya, mendesak pemerintah untuk "menghentikan diskriminasi terhadap orang LGBT".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya