Aturan Kontroversial Saudi Selama Ramadan: Dilarang Siarkan Salat - Jamaah Itikaf Wajib Didata

- SPA
VIVA Dunia – Arab Saudi mengumumkan seperangkat aturan dan pembatasan praktik bulan suci Ramadan di Kerajaan tahun ini, termasuk sejumlah aturan kontroversial yang diumumkan rezim Pangeran Muhammad bin Salman atau MBS.Â
Kontroversi aturan selama Ramadan di Saudi itu seperti pengurangan pengeras suara masjid, pengawasan jamaah yang ingin mengasingkan diri selama bulan tersebut pada sepuluh hari terakhir Ramadan, pembatasan donasi dan pelarangan pembuatan film atau penyiaran salat di dalam masjid.
Dilansir middleeastmonitor, Kamis, 9 Maret 2023, dalam sebuah dokumen yang dirilis dan diedarkan pada hari Jumat pekan lalu  oleh Menteri Urusan Islam, Abdul Latif Al-Sheikh, bulan suci Ramadan diatur oleh sepuluh poin, yang harus dipatuhi oleh orang-orang di dalam Kerajaan.
Di antara perintah tersebut adalah bahwa "Imam dan muadzin tidak boleh absen kecuali sangat mendesak, bahwa salat Tarawih (malam) tidak diperpanjang, dan menyelesaikan salat tahajud pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sebelum azan subuh. Salat dengan waktu yang cukup agar tidak menyusahkan jamaahnya", serta petunjuk-petunjuk pokok lainnya.
Ini juga mencakup hal-hal seperti "Tidak menggunakan kamera di mesjid untuk memotret imam dan jemaah selama salat, dan tidak mentransmisikan salat atau menyiarkannya di media apa pun", serta mewajibkan tanggung jawab imam untuk mengatur jamaah i'tikaaf (bersunyi-sunyian di masjid selama sepuluh hari terakhir) dan mengetahui data mereka."
Salat Tarawih.
- U-Report
Kementerian juga melarang masjid mengumpulkan sumbangan keuangan untuk mengatur makan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa. Adapun makanan-minuman untuk berbuka disiapkan dan diadakan di area yang ditentukan di halaman masjid, dan dilakukan di bawah tanggung jawab dari imam dan muadzin.