Peringatan 10 Tahun Kepemimpinan Paus Fransiskus, Ini 10 Momen Bersejarah

Paus Fransiskus.
Sumber :
  • AP Photo/Gregorio Borgia

VIVA Dunia – Pada Senin, 13 Maret 2023, menandai peringatan 10 tahun Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai paus. Selama dekade itu, banyak peristiwa dan momen bersejarah yang dilakukan oleh Paus Fransiskus.

Salah satunya adalah kunjungan ke para pengungsi di Italia dan Yunani, perjalanan ke Afrika dan Semenanjung Arab. Berikut beberapa momen ikonik yang telah membentuk kepausannya dan memengaruhi arah Gereja Katolik secara luas.

Perjalanan ke Pulau Lempedusa

Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke pulau Lampedusa di Italia selatan.

Photo :
  • AP Photo/Alessandra Tarantino.

8 Juli 2013, Fransiskus melakukan perjalanan ke pulau Lampedusa di Italia selatan untuk kunjungan pastoral pertamanya di luar Roma. Kunjungan itu untuk mengecam globalisasi ketidakpedulian. 

Dia juga menyapa para migran yang mempertaruhkan nyawa mereka saat mencoba mencapai Eropa. Penderitaan para pengungsi akan terus menjadi perhatian utama kepausannya, termasuk ketika dia kembali dari Yunani pada tahun 2016 dengan 12 migran Suriah di dalam pesawatnya.

Tidak Menghakimi Komunitas LGBT

Pada 29 Juli 2013, Selama konferensi pers pertamanya sebagai paus, Fransiskus ditanyai tentang bagaimana jika ada seorang pendeta yang gay. "Siapakah saya untuk menilai?," kata Fransiskus, dikutip dari AP, Selasa, 14 Maret 2023.

Komentarnya saat di Rio de Janeiro itu menandakan nada yang lebih damai, dan ramah bagi umat Katolik LGBTQ yang sudah lama merasa terpinggirkan oleh gereja.

Bawa Pesan Perdamaian di Afrika

Pada 29 November 2015, Fransiskus memulai Jubilee of Mercy selama setahun dengan membuka pintu suci katedral Bangui. Dia juga membawa pesan perdamaiannya ke Republik Afrika Tengah yang dilanda konflik.  

Penekanannya pada gereja sebagai "rumah sakit lapangan" dan penyambutan yang penuh belas kasihan akan bertahan lebih lama dari tahun yubileum resmi.

Pertemuan Bersejarah dengan Kepala Gereja Ortodoks

Paus Fransiskus bertemu dengan Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill.

Photo :
  • AP Photo/Gregorio Borgia.

Saat itu, pada 13 Februari 2016, Paus Fransiskus menyatakan bahwa mereka adalah saudara, saat ia menjadi paus pertama yang bertemu dengan Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill. Pertemuan bersejarah di Havana, Kuba, tidak akan terulang, seperti yang diharapkan, setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022.

Menlu Iran soal Senjata Pemusnah Massal: Penggunaan Nuklir Hanya untuk Tujuan Damai

Tanda Tangan Dokumen Kerja Sama Kristen-Muslim

Pada 4 Februari 2019, Francis menandatangani dokumen yang menjanjikan kerja sama Kristen-Muslim untuk bekerja demi perdamaian. Dia menandatangani itu dengan imam besar Al-Azhar Mesir, pusat pembelajaran Sunni, selama perjalanan kepausan pertama ke Jazirah Arab. Dokumen “Persaudaraan Manusia” akan menjadi landasan upaya paus untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan dunia Muslim.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Menentang Misa Latin Kuno

Pada 21 Oktober 2019, Aktivis Katolik Konservatif mencuri tiga patung Amazonian Indigenous dari sebuah gereja di area Vatikan dan melemparkannya ke Sungai Tiber. Pencuri itu mengklaim bahwa patung itu adalah berhala.

Deretan Negara Ini Ternyata Tidak Miliki Masjid, Ada Negara Tak Terduga!

Aksi yang disebut "Pachamama" selama sinode Francis di Amazon melambangkan kedalaman oposisi konservatif terhadap paus, yang hanya meningkat setelah dia melancarkan tindakan keras terhadap penggunaan Misa Latin kuno.

Berdiri di Tugu Peringatan Bom Atom Hiroshima, Jepang

Selain itu, pada 24 November 2019, Faransiskus Berdiri di tugu peringatan korban bom atom AS di Hiroshima, Jepang. Fransiskus menyatakan bahwa tidak hanya penggunaan tetapi kepemilikan senjata nuklir semata adalah tindakan tidak bermoral. Posisi Fransiskus mengubah posisi Gereja Katolik, yang sebelumnya berpendapat bahwa pencegahan nuklir dapat diterima secara moral untuk sementara, selama digunakan untuk pelucutan senjata nuklir bersama yang dapat diverifikasi.

Berdoa di Lapangan Santo Petrus Agar Pandemi Berakhir

Kemudian, pada 27 Maret 2020, Fransiskus berdoa di Lapangan Santo Petrus yang sangat kosong untuk mengakhiri pandemi virus corona pada hari, di mana Italia mencatat lonjakan terbesar dalam kematian akibat COVID-19. “Kami telah menyadari bahwa kami berada di perahu yang sama, kami semua rapuh dan bingung, tetapi pada saat yang sama penting dan dibutuhkan, kami semua sekarang dipanggil untuk mendayung bersama, masing-masing dari kami perlu saling menghibur,” katanya.

Meminta Maaf Pada Masyarakat Adat di Kanada

Paus Fransiskus bertemu dengan para delegasi suku pribumi Kanada.

Photo :
  • Vatican Media

26 Juli 2022, di halaman bekas sekolah perumahan di Kanada, Francis meminta maaf kepada masyarakat adat atas kebijakan, yang secara paksa mengasimilasi penduduk asli ke dalam masyarakat Kristen. Tur permintaan maafnya di Kanada mengikuti mea culpa tahun 2015 di Bolivia untuk dosa, pelanggaran, dan kejahatan era kolonial Eropa atas Amerika.

Ucapan Perpisahan Dengan Mendiang Paus Emeritus Benediktus XVI

Pada 5 Januari 2023, Fransiskus mengucapkan selamat tinggal kepada Paus Emeritus Benediktus XVI, dan memimpin pemakamannya di Lapangan Santo Petrus. Pengunduran diri Benediktus tahun 2013 membuka jalan bagi pemilihan Fransiskus, dan kedua pria itu hidup berdampingan di Vatikan selama satu dekade sebagai pensiunan dan paus yang berkuasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya