Lakukan Serangan Balasan, Rusia Selidiki Hakim ICC

VIVA Militer: Jenderal Sergey Shoigu bersama Presiden Vladimir Putin
Sumber :
  • news.kremlin.ru

VIVA Dunia – Jaksa penuntut dan tiga hakim Pengadilan Pidana Internasional (ICC), resmi diselidiki oleh Komite Investigasi Rusia, pada Senin, 20 Maret 2023.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Dalam sebuah postingan Telegram, komite mengatakan telah membuka kasus terhadap Jaksa ICC, Karim Ahmad Khan, serta hakim Tomoko Akane, Rosario Salvatore Aitala dan Sergio Gerardo Ugalde Godinez.

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • Youtube
Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

Khan, yang diduga telah mengirim petisi pada 22 Februari ke Kamar Pra-Persidangan ICC, meminta untuk mendapatkan surat perintah penangkapan Putin dan Komisaris Rusia untuk Hak Anak, Maria Lvova-Belova.

Melansir dari The Siasat Daily, Selasa, 21 Maret 2023, komite investigasi Rusia menggambarkan penuntutan ICC sebagai tindakan ilegal, karena tidak ada dasar untuk pertanggungjawaban pidana.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Hal ini juga merujuk pada Konvensi Perlindungan Diplomat PBB tahun 1973, yang memberikan kekebalan mutlak kepada kepala negara dari yurisdiksi negara asing.

Komite menganggap tindakan Khan sebagai kejahatan di bawah hukum Rusia, karena dengan sengaja membawa orang yang tidak bersalah ke pertanggungjawaban pidana.

Komite juga mengatakan bahwa ICC tidak berhak mendakwa Putin melakukan kejahatan berat.

"Dia juga didakwa mempersiapkan serangan terhadap perwakilan negara asing dengan maksud memperumit hubungan internasional," kata komite Rusia.

Ketiga hakim ICC itu dituduh menyerang perwakilan negara asing serta mencoba melakukan penahanan yang melanggar hukum dengan sengaja.

Rusia juga mengabaikan perintah ICC karena tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa perintah penangkapan Putin adalah tanda runtuhnya hukum internasional.

Dia juga menggambarkan ICC sebagai organisasi yang lemah dan tidak diinginkan oleh siapa pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya