Longsor di Ekuador, 7 Orang Tewas dan Puluhan Orang Hilang

Longsor di Ekuador
Sumber :
  • AP Photo/Dolores Ochoa

VIVA Dunia – Longsor besar melanda komunitas Andes di Ekuador tengah. Insiden itu mengubur puluhan rumah, dan menewaskan sedikitnya tujuh orang. Tim penyelamat juga segera dikerahkan untuk mencari korban yang selamat, kata pihak berwenang, pada Senin, 27 Maret 2023. 

Longsor Tewaskan 20 Orang, Pemerintah Tetapkan Tana Toraja Status Tanggap Darurat 

Sebelumnya, para pejabat telah melaporkan 16 kematian, tetapi Presiden Ekuador Guillermo Lasso menyebutkan jumlah korban yang dikonfirmasi ada tujuh saat dia tiba, pada Senin malam di lokasi bencana di Alausi. 

Melansir dari AP, Selasa, 28 Maret 2023, para pejabat juga menaikkan jumlah orang yang dilaporkan hilang menjadi 62 orang. Lasso menyesalkan tragedi tersebut dan berjanji kepada orang-orang bahwa pihaknya akan terus bekerja dalam upaya pencarian.

Korban Meninggal akibat Longsor Tana Toraja Capai 18 Orang

Longsor di Ekuador

Photo :
  • AP Photo/Dolores Ochoa

Sekretariat Manajemen Risiko Ekuador mengatakan lebih dari 30 orang diselamatkan setelah lereng gunung runtuh sekitar pukul 22.00, pada Minggu, 26 Maret 2023. Dikatakan 23 orang terluka. 

Sulsel Terdampak Cuaca Ekstrem dan Waspada Bencana Hidrometeorologi, Menurut BMKG

“Ibuku terkubur di bawah lumpur," kata Luis angel Gonzalez, yang kehilangan anggota keluarga lainnya, pada hari Minggu. 

“Saya sangat sedih, hancur. Tidak ada apa-apa di sini, tidak ada rumah, tidak ada apa-apa. Kami tunawisma (dan) tanpa keluarga.” 

Badan manajemen risiko memperkirakan 500 orang dan 163 rumah terkena dampak bencana, yang juga menghancurkan sebagian Jalan Raya Pan-Amerika. 

Gubernur Chimborazo, Ivan Vinueza, mengatakan kepada
The Associated Press
bahwa beberapa korban luka dibawa ke rumah sakit daerah. Dia mengatakan para pejabat juga sebelumnya telah mendesak orang yang berada di sekitar lokasi untuk mengevakuasi daerah itu, setelah tanah longsor dan retakan mulai berkembang sekitar dua bulan lalu. 

Beberapa orang mengikuti saran tersebut, dan pada hari Sabtu, 25 Maret 2023, saat getaran semakin meningkat, yang lain melarikan diri. Penduduk sekitar mengatakan kepada media lokal bahwa mereka mendengar getaran di gunung sebelum tanah longsor menyapu pohon, rumah dan bangunan lainnya. 

Lebih dari lima puluh rumah terkubur di bawah berton-ton lumpur puing. Badan tanggap darurat mengatakan 60 persen layanan air minum di daerah itu terkena dampak tanah longsor. 

Biro komunikasi kantor kepresidenan mengatakan beberapa sekolah akan beralih ke kelas online. 

Petugas pemadam kebakaran dari belasan kota dikirim ke daerah itu untuk membantu. Tim penyelamat memusatkan perhatian pada sisi-sisi tanah longsor di mana mereka menemukan jejak dan puing-puing rumah. 

Penyelamat dan paramedis Alberto Escobar mengatakan tidak mungkin lebih banyak korban selamat ditemukan karena waktu evakuasi terlalu lama. Dia mengatakan pencarian akan terus dilakukan selama tidak hujan. 

Video dari kamera yang terhubung ke jaringan layanan darurat negara menunjukkan orang-orang meninggalkan rumah mereka dengan bantuan tetangga. Selain itu, terlihat juga orang-orang mengangkut peralatan dan barang-barang lainnya dengan kendaraan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya