AS: Rusia Harusnya Dikeluarkan dari Dewan Keamanan PBB

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sumber :
  • Kremlin Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Rusia "seharusnya sudah tidak" menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, kata seorang diplomat luar negeri Amerika Serikat.

"Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan. Seharusnya itu sudah bukan lagi, setelah apa yang dilakukannya di Ukraina," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, melansir Euro News. 

Namun, piagam PBB "tidak mengizinkan mengubah statusnya sebagai anggota tetap," tambahnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya

Photo :
  • Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

Dewan Keamanan PBB adalah badan internasional yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian. Pengaduan dari negara-negara lain dapat diajukan ke dewan tersebut, dengan dewan memberikan suara dan membuat keputusan tentang masalah keamanan yang wajib diikuti oleh anggota PBB lainnya. 

Dewan Keamanan PBB memiliki 10 anggota bergilir dan lima anggota tetap, termasuk Rusia, Inggris, Prancis, AS, dan China yang memegang hak veto.

Thomas-Greenfield mengatakan bahwa dia mengharapkan Rusia untuk berperilaku "profesional" dalam kepresidenan, meskipun dia ragu. “Kami juga berharap Rusia juga mencari peluang untuk memajukan kampanye disinformasi mereka melawan Ukraina, Amerika Serikat, dan semua sekutu kami,” kata duta besar AS itu. 

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa

Photo :
  • Istimewa
Houthi Tuding Arab Saudi hingga Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan

"Di setiap kesempatan, kami akan menyuarakan keprihatinan kami tentang tindakan Rusia," tambahnya, mengulangi kecaman Washington atas "kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan" di Ukraina.

Moskow dituduh menargetkan warga sipil dan melakukan kekejaman terhadap warga sipil Ukraina, yang tentu dibantah oleh pihak Vladimir Putin 

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

Thomas-Greenfield menekankan Amerika Serikat akan mengutuk tindakan Rusia dan membiarkan dunia tahu "apa yang dilakukan Rusia dan konsekuensi dari tindakannya terhadap Ukraina."

Sejak pecahnya perang pada bulan Februari 2022, ketegangan antara Rusia dan AS telah terjadi di organisasi internasional tersebut.

Hadiri Forum Internasional di China, KSAL Tegaskan Pentingnya Jaga Keamanan Maritim di Kawasan

Pada bulan Oktober, Majelis Umum PBB memberikan suara yang sangat mendukung mengutuk aneksasi ilegal Rusia atas empat wilayah Ukraina, dengan 143 negara mendukung mosi tersebut, lima menolaknya.

Namun, ada 35 abstain, mencerminkan ambivalensi terhadap pihak yang bertikai di antara banyak negara di dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya