Dokumen Rahasia AS yang Bocor Bisa Berdampak Perang Rusia-Ukraina

VIVA Militer: Tentara Ukraina terlibat kontak tembak dengan pasukan Rusia
Sumber :
  • strategic-bureau.com

VIVA Dunia – Kebocoran dokumen rahasia Departemen Pertahanan AS adalah risiko "sangat serius" bagi keamanan nasional, kata Pentagon. Dokumen-dokumen itu tampaknya mencakup informasi sensitif mengenai perang di Ukraina, serta China dan sekutu AS.

5 Negara Bagian dengan Cadangan Minyak Terbesar di AS

Para pejabat mengatakan format file tersebut mirip dengan dokumen yang dikeluarkan untuk para pemimpin senior. Investigasi telah dibuka untuk menentukan sumber kebocoran.

Dokumen itu, beberapa di antaranya menurut pejabat mungkin telah diubah, pertama kali muncul di platform online seperti Twitter, 4chan dan Telegram, serta di server Discord untuk video game Minecraft, menurut laporan BBC

AS Minta Iran Biarkan Israel Lakukan Serangan Balik, Hanya Sebagai 'Simbolis' Agar Israel Tak Malu

Ilustrasi dokumen rahasia.

Photo :
  • Istimewa.

Selain informasi yang sangat rinci tentang perang di Ukraina, beberapa dokumen yang bocor dikatakan menyoroti materi pengarahan sensitif yang berkaitan dengan sekutu AS.

Akhiri Perang Dingin, Menhan AS dan China Lakukan Video Call Setelah Setahun

Sebuah sumber yang dekat dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa Ukraina telah mengubah beberapa rencana militernya karena kebocoran tersebut. Dokumen lain dilaporkan berfokus pada masalah pertahanan dan keamanan di Timur Tengah serta di kawasan Indo-Pasifik.

Berbicara kepada wartawan, seorang pejabat tinggi Pentagon mengatakan dokumen itu "risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, dan berpotensi menyebarkan disinformasi".

VIVA Militer: Kontak tembak tentara Ukraina dengan pasukan Rusia

Photo :
  • aljazeera.com

"Kami masih menyelidiki bagaimana ini terjadi, serta ruang lingkup masalahnya," kata Chris Meagher, asisten menteri pertahanan untuk urusan publik.

Pentagon menilai kembali proses mereka mengenai siapa yang mendapatkan akses ke dokumen sensitif tersebut. "Ada langkah-langkah untuk melihat lebih dekat bagaimana jenis informasi ini didistribusikan dan kepada siapa."

Meagher menolak untuk menjawab ketika ditanya apakah Pentagon percaya dokumen itu asli, meskipun dia mengatakan bahwa beberapa "tampaknya telah diubah". Departemen kehakiman sekarang sedang menyelidiki kebocoran tersebut, bersama pejabat dari Pentagon, Gedung Putih, dan tempat lain di pemerintah AS.

Format dokumen tersebut mirip dengan yang "digunakan untuk memberikan pembaruan harian kepada para pemimpin senior kami tentang operasi terkait Ukraina dan Rusia, serta pembaruan intelijen lainnya", tambah Meagher.

Pentagon pertama kali mengetahui kebocoran dokumen tersebut minggu lalu, dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin pertama kali memberi pengarahan tentang masalah tersebut pada 6 April  Meagher mengatakan bahwa kebocoran dokumen telah mendorong para pejabat AS untuk meyakinkan sekutunya "tentang komitmen kami untuk menjaga intelijen dan kesetiaan pada kemitraan keamanan kami".

Pada pengarahan terpisah, juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden pertama kali diberi pengarahan tentang kebocoran tersebut minggu lalu.

Ketika ditanya apakah kebocoran itu sejauh ini telah diatasi dan apakah dokumen lain belum dirilis, Kirby menjawab: "Saya tidak tahu."

Diketahui, sejauh ini telah lebih dari 20 dokumen yang bocor, banyak di antaranya tampaknya merinci penempatan dan keadaan pasukan Ukraina dan Rusia menjelang serangan musim semi yang telah lama ditunggu-tunggu oleh pasukan Ukraina.

Gedung Pentagon, Amerika Serikat.

Photo :
  • U-Report

Beberapa dokumen, misalnya, tampak menguraikan pelatihan dan peralatan AS yang disediakan untuk Ukraina menjelang serangan, serta kapan berbagai unit Ukraina akan siap dan waktu pengiriman perlengkapan militer yang diantisipasi.

Sementara Meagher menolak untuk mengomentari potensi dampak dokumen tersebut di garis depan di Ukraina, dia mengatakan bahwa "Ukraina telah menunjukkan kemampuan dan kompetensi mereka dalam perang ini".

"Presiden dan Menteri Pertahanan telah menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan bersama mereka selama diperlukan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya