Peluncuran Satelit Luar Angkasa Korut Berakhir Gagal, Jepang Korsel Tak Jadi Ketar-Ketir
- Voice of America
VIVA Dunia – Peluncuran satelit luar angkasa Korea Utara (Korut) dengan menggunakan teknologi rudal balistik dinyatakan gagal. Pemerintah Korut mengatakan bahwa terjadi kecelakaan, yang menyebabkan satelit itu terjatuh ke laut.
Korea Utara sebelumnya mengumumkan rencananya meluncurkan satelit pada 11 Juni untuk memantau kegiatan militer AS. Namun, peluncuran pertamanya gagal, dan membuat negara itu akan mencoba peluncuran kedua sesegera mungkin.
Melansir dari BBC Internasional, Rabu, 31 Mei 2023, peluncuran satelit itu juga memicu alarm peringatan ibu kota Korea Selatan (Korsel), dan di Jepang, yang menyatakan peringatan untuk penduduk Okinawa.
Rudal balistik antarbenua yang diluncurkan Korut, Sabtu (18/2)
- KCNA
Ada kekacauan dan kebingungan di Seoul ketika orang-orang terbangun karena suara sirene serangan udara dan pesan darurat yang memberitahu mereka untuk mempersiapkan evakuasi. Namun, hal itu tidak berlangsung lama, 20 menit kemudian pemerintah menyatakan salah menafsirkan satelit Korut yang gagal.
Seperti diketahui, ketegangan terus meningkat selama 70 tahun di Semenanjung Korea karena ketegangan antara kedua negara. Militer Korea Selatan mengatakan roket itu mungkin pecah di udara atau jatuh setelah menghilang dari radar. Mereka menambahkan bahwa analisis sedang dilakukan atas peluncuran satelit Korut itu.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan Korea Utara tampaknya telah menembakkan rudal balistik dan pemerintah sedang menganalisis rinciannya. Dia menambahkan bahwa saat ini tidak ada laporan kerusakan setelah peluncuran. Jepang juga sebelumnya siap untuk menembak jatuh apapun yang mengancam wilayahnya.
Pada hari Selasa, 30 Mei 2023, Ri Pyong Chol, wakil ketua komisi militer pusat partai yang berkuasa di Korea Utara, mengumumkan rencana peluncuran tersebut, dengan mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas tindakan militer AS dan Korea Selatan yang sembrono.
Berita TV soal Korut luncurkan rudal susulan dengan foto Kim Jong-un
- AP Photo/Lee Jin-man
Sebelum peluncuran tersebut, departemen luar negeri AS mengatakan setiap peluncuran Korea Utara yang menggunakan teknologi rudal balistik akan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Kementerian luar negeri Korea Selatan juga mengutuk rencana peluncuran awal pekan ini.
"Ini pelanggaran serius terhadap resolusi dewan keamanan yang melarang semua peluncuran menggunakan teknologi rudal balistik," kata kementerian luar negeri Korsel.
"Jika Korea Utara akhirnya melanjutkan peluncuran, Korut harus menanggung harga dan rasa sakit yang pantas."
