VIVAnews--Minggu pagi yang cerah di Toronto. Tapi jalanan kian sepi. Hari ini adalah "the day", yakni pertemuan Kepala Negara G20 atau G20 Toronto Summit.
Dua kepala negara yang punya kaitannya dengan Indonesia, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Hussein Obama, memulai hari penting ini dengan sarapan bersama di salah satu ruangan di Metro Toronto Convention Center (MTCC), tempat berlangsungnya G2 Summit.
Sarapan bersama dijadwalkan berlangsung Pk 08.20 waktu setempat. Waktu Jakarta lebih dulu 11 jam dibanding Toronto.
Menuju MTCC butuh upaya tersendiri. Wartawan Indonesia diwanti-wanti sudah berada di lobi hotel Pk 05.00 WS. Setelah menjalani pemeriksaan keamanan, termasuk membongkar semua barang bawaan, wartawan Indonesia dan wartawan peliput Gedung Putih naik bis yang sudah disediakan panitia. Di atas bis, semua orang diperiksa lagi keaslian kartu tanda peliputannya oleh polisi.
Hari ini akan ada 3 sesi pleno G20. Sesi pertama diberi judul "Frame Work for Strong, Sustainable and Balanced Growth". Sesi kedua membahas International Financial Institution Reform.
Pukul 13.00 ada selingan menarik. Para Kepala Negara akan berinteraksi dengan peserta My Summit, sejumlah orang muda dari berbagai negara. Indonesia diwakili tujuh mahasiswa dari Jurusan Hubungan Internasional FISIP, UI.
Sayangnya interaksi ini cuma 15 menit, karena Pukul 13.15 para Kepala Negara makan siang sambil membicarakan tema Trade, Protections and others issues. Presiden SBY diminta menjadi pembahas pertama.
Di acara santap siang ini Presiden Meksiko juga akan menyampaikan rencana penyelenggaraan Konperensi Perubahan Iklim, COP16 di Cancun, Meksiko.
Sesudah makan siang, sesi pleno G20 akan dilanjutkan dengan topik Regulatory Reform, yang ditutup dengan bahasan Looking Ahead to Seoul, Approval of Summit Declaration. November tahun ini pertemuan kepala negara G20 akan kembali digelar di Seoul, Korea Selatan.
Laporan Uni Z. Lubis (antv)|Toronto
JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung
JK sudah mulai melunak bicaranya terkait isu Jokowi dan Gibran gabung dengan Partai Golkar.
