Kremlin Beri Bocoran Pengganti Putin: Tidak Berusia di Bawah 50 Tahun
- usni.org
Moskow – Telah lama memimpin Moskow, Kremlin akhirnya telah memutuskan bahwa salah satu kriteria utama bagi kandidat yang ingin menggantikan Presiden Rusia, Vladimir Putin adalah mereka tidak berusia di bawah 50 tahun.
Meduza, sebuah media independen Rusia, mengatakan dalam laporannya bahwa alasan keputusan ini adalah agar Putin yang berusia 70 tahun tidak terlihat terlalu tua dibandingkan lawan-lawannya.
Pemilihan presiden Rusia berikutnya dijadwalkan akan diadakan pada bulan Maret 2024. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Putin tetap sangat populer di kalangan masyarakat Rusia, dan ia tampaknya hampir pasti akan memenangkan pemilihan kembali, meskipun survei independen baru-baru ini menunjukkan dukungan dalam negeri terhadap perangnya di Ukraina mulai berkurang.
Presiden Rusia Vladimir Putin
- Kremlin Pool Photo via AP
Sebagai tanda kepercayaan Kremlin mengenai kemenangan Putin, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, optimistis bahwa Putin akan meraup suara terbanyak. "Presiden Putin akan terpilih kembali tahun depan dengan lebih dari 90 persen suara," ujarnya, dikutip dari Newsweek, Senin, 28 Agustus 2023.
Namun, laporan Meduza menunjukkan adanya kekhawatiran mengenai persepsi pemilih Rusia terhadap lawannya yang lebih muda. Sebuah survei yang dirilis pada bulan Mei dari Russian Field, sebuah perusahaan riset non-partisan yang berbasis di Moskow, menemukan bahwa usia adalah jawaban terpopuler ketiga dari responden Rusia ketika ditanya apa yang tidak mereka sukai dari Putin.
Meduza juga melaporkan bahwa Kremlin memperkirakan dua kandidat akan menantang Putin yakni Gennady Zyuganov dari Partai Komunis Federasi Rusia dan Leonid Slutsky, pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR). Zyuganov berusia 79 tahun, sedangkan Slutsky berusia 55 tahun.
Partai Rakyat Baru juga diperkirakan akan memiliki calon dalam pencalonan tersebut, sementara partai Rusia Adil telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencalonkan siapa pun dan malah mendukung Putin.
Dalam laporannya, Meduza mengatakan bahwa Kremlin bertujuan agar Putin memperoleh 80 persen suara dan 70 persen pemilih ikut serta dalam pemilu tersebut.
Agar petahana bisa meraih total kemenangan yang besar, Kremlin tidak menginginkan kandidat “kuda hitam” seperti pengusaha Pavel Grudinin, yang menantang Putin pada tahun 2018.
Outlet media tersebut menulis bahwa Grudinin secara tak terduga mendapatkan popularitas di kalangan pemilih Rusia pada tahun 2018, yang mengakibatkan AP harus melakukan kampanye hitam secara menyeluruh terhadapnya.
