Paus Fransiskus Desak Perang di Gaza Dihentikan

VIVA Militer: Paus Fransiskus
Sumber :
  • dw.com

VatikanPaus Fransiskus menyerukan diakhirinya perang dan untuk semua pihak menghormati hak asasi manusia, terutama di Gaza, serta jaminan koridor kemanusiaan dan pembebasan para sandera Israel di wilayah Gaza.

Acara Met Gala Berlangsung, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Penuhi Jalanan New York

Desakan itu disampaikan Paus ketika ia berpidato di depan para jemaat di Lapangan Santo Petrus, pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Tokoh agama Katolik paling berpengaruh itu mengajak seluruh umat beriman untuk bergabung dalam doa dan puasa pada Selasa depan, 17 Oktober 2023, demi perdamaian dan rekonsiliasi di tanah yang dilanda perang tersebut.

Israel Bombardir Rafah, Puluhan Warga Gaza Tewas

Serangan udara milter Israel menghancurkan bangunan di Gaza, Palestina

Photo :
  • AP Photo/Fatima Shbair

"Saya terus mengikuti dengan penuh penderitaan apa yang terjadi di Israel dan Palestina,” kata Paus Fransiskus kepada ribuan jemaat, dikutip dari America Magazine, Senin, 16 Oktober 2023.

AS dan Israel Kembali Berdiskusi Tentang Evakuasi di Gaza Selatan

“Saya memikirkan banyak orang, terutama anak-anak kecil dan orang tua,” lanjutnya yang mengacu pada para korban di Gaza.

Diketahui, lebih dari 400.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka karena pemboman Israel di wilayah tersebut selama tujuh hari terakhir.

"Saya juga memperbarui permohonan saya untuk pembebasan para sandera,” ujar Paus.

Menurut pihak berwenang Israel, ada 126 sandera, termasuk pria, wanita, anak-anak, dan tentara Israel, yang ditangkap oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, dan dibawa ke Gaza.

Sebagian besar sandera adalah warga Israel, namun ada juga sandera dari negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Argentina, tanah air Paus.

Paus Fransiskus juga menyampaikan seruan yang kuat, terutama bagi anak-anak, orang sakit, orang lanjut usia, perempuan dan semua warga sipil, agar mereka tidak dijadikan korban dari konflik yang berkepanjangan ini.

"Kami menyerukan penghormatan terhadap hak asasi manusia, terutama di Gaza karena hal ini mendesak dan diperlukan untuk menjamin koridor kemanusiaan dan membantu seluruh penduduk.”

Merujuk pada apa yang diwajibkan oleh hukum internasional dan Konvensi Jenewa bagi semua pihak yang berperang, hak-hak yang menurut PBB kini dilanggar oleh Israel di Gaza, karena bangunan tempat tinggal, ambulans, dan kamp pengungsi terkena dampak pemboman tersebut.

Israel juga telah memutus pasokan listrik, gas, makanan, air dan medis memasuki wilayah Gaza seluas 141 mil persegi, tempat tinggal 2,3 juta warga Palestina.

Mereka juga telah memerintahkan 1,1 juta warga Gaza untuk pindah dari utara ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam. Namun, sebagian besar tidak melakukannya.

“Saudara dan saudari, sudah sangat banyak yang meninggal. Tolong jangan ada lagi darah orang tak bersalah yang tertumpah, baik di Israel-Palestina, Ukraina, atau di tempat lain mana pun.”

Hal itu mengacu pada pembantaian yang telah terjadi hanya dalam waktu satu minggu dimulainya pembantaian, dan lebih dari 1.300 warga Israel tewas dalam serangan Hamas.

VIVA Militer: Warga sipil Gaza, Palestina, pasca serangan udara militer Israel

Photo :
  • time.com

Sejak itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Udara balasan Israel telah menewaskan lebih dari  2.200 warga Palestina, termasuk lebih dari 700 anak-anak telah terbunuh oleh lebih dari 6.000 bom yang menurut Israel telah diluncurkan ke Gaza.

Paus Fransiskus juga menyerukan diakhirinya perang ini.

“Cukup! Perang selalu merupakan kekalahan. Selalu!," ucapnya.

Sebaliknya, ia menganjurkan doa dan kekuatan kelemahlembutan sebagai cara untuk memerangi kekuatan jahat berupa kebencian, terorisme, dan perang.

Paus Fransiskus mengakhiri permohonannya dengan mengundang semua orang untuk bergabung dengannya berdoa Salam Maria kepada Bunda Maria untuk perdamaian di Israel dan Palestina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya