Kehabisan Air Bersih, Warga Palestina Pakai Air Laut untuk Mandi dan Cuci Baju
- AP Photo/Fatima Shbair.
Gaza – Warga Palestina di Gaza terpaksa menggunakan air laut untuk mandi dan mencuci pakaian karena kelangkaan air bersih. Hal ini merupakan akibat langsung dari pemerintah pendudukan Israel yang memutus sumber air dan listrik di Jalur Gaza yang terkepung.
Beberapa orang sudah mulai menggali sumur di daerah yang berbatasan dengan laut, atau mengandalkan air keran asin dari satu-satunya akuifer di Gaza, yang terkontaminasi oleh limbah dan air laut.
Ketika serangan udara Israel terus menghantam Jalur Gaza, penduduk daerah kantong tersebut semakin putus asa karena air habis, sampah menumpuk di jalan-jalan, ledakan meratakan rumah-rumah dan rumah sakit kesulitan mengatasinya.
"Bahkan, sebelum konflik terbaru ini meletus dan Israel memutus pasokan listrik dan air bersih ke Gaza, 90 persen airnya tidak dapat diminum," menurut Otoritas Air Palestina, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 31 Oktober 2023.
Satu-satunya akuifer di wilayah tersebut terkontaminasi oleh limbah, bahan kimia, dan air laut serta fasilitas desalinasi lingkungan dan keran umum yang merupakan penyelamat bagi 2,3 juta penduduk Gaza.
10 persen air akuifer yang dianggap aman untuk diminum sering kali tercampur dengan air berkualitas buruk selama pendistribusian, sehingga hanya baik untuk mencuci.
Sebagai informasi, sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel telah memblokade penuh Jalur Gaza dari dunia luar. Wilayah itu kekurangan makanan dan minuman, namun pemerintah Israel tidak mengizinkan bantuan masuk ke wilayah itu.