- AP Photo
VIVAnews - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, tengah mencari siapa orang yang membocorkan puluhan ribu dokumen rahasia mengenai perang di Afganistan. Dokumen itu dibocorkan ke laman publik Wikileaks.
Juru bicara Pentagon, Geoff Morrell, Senin, 26 Juli 2010, mengatakan bahwa siapapun yang menyerahkan sekitar 91 ribu dokumen tersebut ke Wikileaks kemungkinan memiliki akses ke dokumen-dokumen sensitif tersebut.
"Kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menemukan orang yang bertanggung jawab karena membocorkan informasi ini," kata Morrell, seperti dikutip dari laman stasiun televisi Al Jazeera. Dia memperingatkan kemungkinan terjadi kebocoran informasi lain.
"Hingga kami tahu siapa yang bertanggung jawab, kita harus menimbang kemungkinan ada informasi lain yang akan dibocorkan, dan itu adalah sesuatu yang perlu dikhawatirkan," lanjutnya.
Seorang analis intelijen AS, Bradley Manning, awal bulan ini dituduh terlibat dalam kasus bocornya video rahasia. Video yang dibocorkan Manning ke Wikileaks mengungkap terjadinya serangan helikopter tahun 2007 di mana puluha warga sipil di Baghdad ikut tewas.
Belum bisa dipastikan apakah Manning, yang juga membocorkan 260 ribu dokumen diplomatik rahasia ke Wikileaks, juga tersangkut dalam kasus kali ini.
Puluhan ribu dokumen yang muncul di Wikileaks pada Minggu, 25 Juli 2010, menunjukkan bahwa badan intelijen Pakistan menyusun strategi dengan para pemimpin Taliban untuk membantu perjuangan milisi itu di Afganistan.
Dokumen yang belum diverifikasi tersebut juga menunjukkan bahwa satu unit khusus AS dibentuk untuk memburu petinggi-petinggi al Qaeda dan Taliban. Operasi penangkapan itu menyebabkan warga sipil ikut menjadi korban. (hs)