- Ikhsan Mahmudi | Surabaya Post
VIVAnews - Malaysia bertekad menyelesaikan insiden penangkapan nelayan dengan Indonesia secara baik-baik. Apalagi kedua bangsa tengah menjalani bulan suci Ramadan sehingga tidak perlu ada ketegangan yang berlanjut.
Demikian Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Syed Munshe Afzaruddin Syed Hassan. "Saya telah menginformasikan perkembangan atas situasi ini kepada Kuala Lumpur dan perlunya segera mencari solusi yang terbaik atas kasus itu," kata Hassan kepada kantor berita pemerintah Malaysia, Bernama, Sabtu pekan lalu.
Hassan merujuk kepada insiden antara pihak berwenang Malaysia dan Indonesia terkait penangkapan nelayan di perairan sekitar Pulau Bintan, Jumat 13 Agustus 2010. Terkait insiden itu, Hassan mengaku telah dihubungi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Fadel Muhammad, dalam upaya mengatasi ketegangan.
Saat itu, aparat dari Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia menangkap tujuh nelayan Malaysia karena mereka diduga telah menyusup ke perairan Indonesia. Namun, di saat yang sama, aparat dari Pasukan Maritim Malaysia menangkap tiga personil Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia saat mereka diduga tengah menahan para nelayan Negeri Jiran itu.
Menurut laporan sejumlah media, insiden itu berlangsung di perairan dekat Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia. Hassan selanjutnya mengungkapkan bahwa Kedutaan Malaysia sejak akhir pekan lalu menghimpun informasi seakurat atas insiden itu, terutama lokasi penangkapan, apakah berada di wilayah Indonesia atau Malaysia.
Namun, dia yakin bahwa masalah ini bisa diselesaikan dengan baik oleh kedua pihak di tengah semangat menunaikan bulan suci Ramadan.
Prabowo: Jika Tidak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu Kami
Prabowo : Jika Tidak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu Kami.
