Australia: Nelayan RI Berjasa Syiarkan Islam

Menlu Marty Natalegawa bersama Menlu Australia, Stephen Smith
Sumber :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

VIVAnews - Para nelayan asal Indonesia turut berjasa membawa pengaruh Islam ke Australia. Bersama dengan umat Muslim dari Afganistan, mereka sudah berinteraksi dengan penduduk setempat jauh sebelum koloni Eropa bermukim di Negeri Kanguru itu.

Demikian ungkap Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith. Dia mengutarakan fakta itu saat mengungkapkan kegembiraannya bisa menghadiri acara buka puasa bersama dengan para ulama dan umat Muslim Australia di Kota Perth akhir pekan lalu.

Menurut Smith, pemukim Muslim tercatat dalam tahun-tahun pertama permukiman di negara bagian New South Wales sejak 1802, serta pada sensus pertama yang dilakukan pada 1828.

Tahun-tahun berikutnya, Smith mencatat, pendatang asal Afganistan dan Indonesia berperan dalam melakukan syiar Islam.

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

"Pada pertengahan abad ke-19, penunggang unta Afghanistan memainkan peran yang penting pada eksplorasi Australia tengah, termasuk ekspedisi Burke dan Wills, dan nelayan Muslim dari Indonesia melakukan perdagangan dengan penduduk Arnhem Land jauh sebelum [datangnya] pemukim Eropa," kata Smith.

Itulah sebabnya, Islam sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kultur Australia.

"Islam adalah kelompok agama terbesar keempat di Australia, dengan lebih dari 350.000 pemeluk, sekitar empat puluh persen dari mereka lahir di Australia. Masyarakat Muslim Australia sangatlah majemuk, yang terdiri dari lebih 60 latar belakang etnis yang berbeda-beda," kata Smith dalam pernyataan tertulis kepada VIVAnews melalui Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Dia mengungkapkan kegembiraannya bisa bergabung dengan umat Muslim di Perth dan berbuka puasa pada Sabtu malam di Pusat Islam Australia Barat di Maylands.

"Saya mengangkat masalah komitmen Australia pada kebebasan beragama dan toleransi, dan karya-karya positif yang Australia telah lakukan di kawasan dan di Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam bidang Dialog Antar Agama," kata Smith.

Bagi dia, selama bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat bagi umat Muslim Australia untuk memperbanyak ibadah dan berdzikir. "Semoga Muslim di Australia dan luar negeri memperoleh berkah di bulan suci yang penuh rahmat dan ampunan ini. Ramadan Mubarak," kata Smith.

Kemungkinan yang Bakal Terjadi Kalau Indonesia tak Dijajah
Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024