Rentetan Rudal Israel di Lebanon, Netanyahu: Tak Ada Ampun bagi Hizbullah

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • X/@IsraeliPM

Beirut, VIVA – Militer Israel melancarkan serangan pada hari Selasa, 15 Oktober 2024, di Lebanon timur. Serangan terjadi saat Hizbullah memerangi tentara Israel setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersumpah tidak akan memberi ampun kepada kelompok militan tersebut.

Ungkap Penderitaan Anak-anak di Gaza, Kepala UNICEF Ingatkan “Dunia Tak Boleh Berpaling"

Janji perdana menteri pada hari Senin itu muncul sehari setelah serangan pesawat nirawak oleh kelompok Lebanon yang didukung Iran di pangkalan Israel menewaskan empat personil IDF, sementara relawan penyelamat mengatakan 60 orang lainnya terluka.

"Kami akan terus menyerang Hizbullah tanpa ampun di semua bagian Lebanon, termasuk Beirut," kata Netanyahu, dikutip dari Alarabiya, Selasa, 15 Oktober 2024.

PM Lebanon: Saya Yakin Trump Akan Berusaha Paksakan Solusi atas Masalah Palestina

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • theaustralian.com.au

Di lain sisi, Hizbullah mengatakan para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel pada hari Selasa yang mencoba menyusup ke pinggiran desa Rab Tlatin.

Bertemu Presiden Italia, Abbas Serukan Penarikan Penuh Israel agar Palestina Kendalikan Gaza

Kelompok itu juga mengatakan telah meluncurkan rudal ke tentara dan rentetan roket ke Israel utara, sementara militer melaporkan sirene berbunyi di dekat perbatasan.

Sementara itu, militer Israel mengatakan pasukannya telah melenyapkan puluhan anggota Hizbullah dalam pertempuran jarak dekat dan serangan selama sehari terakhir.

Sejak Israel bulan lalu meningkatkan pembomannya di Lebanon sebelum mengirim pasukan darat melintasi perbatasan, perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.315 orang, menurut kementerian kesehatan Lebanon, meskipun jumlah korban sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Baru-baru ini, Israel melancarkan beberapa serangan udara Selasa pagi di Lembah Bekaa timur, dan membuat sebuah rumah sakit di kota Baalbek tidak dapat beroperasi.

Direktur regional Komite Internasional Palang Merah, Nicolas Von Arx, pada hari Senin, 14 Oktober 2024, memohon perlindungan bagi ambulans dan fasilitas serta personel kesehatan lainnya. Dia menyebut serangan terhadap pusat kesehatan sangat mengkhawatirkan.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Photo :
  • idf.il

Serangan Israel pun telah menargetkan benteng Hizbullah serta bagian lain Lebanon, termasuk desa mayoritas Kristen di utara tempat sedikitnya 21 orang tewas pada hari Senin, menurut kementerian kesehatan.

Anis Abla, kepala pertahanan sipil di kota perbatasan selatan Marjayoun, mengatakan tim penyelamat kelelahan.

"Misi penyelamatan kami menjadi semakin sulit, karena serangan tidak pernah berakhir dan menargetkan kami," kata Abla.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya