Tewas Dalam Serangan Israel, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Sudah Lama Jadi Target Utama IDF

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar
Sumber :
  • @bassem_youssef9

Gaza, VIVA – Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel di Rafah, wilayah bagian selatan jalur Gaza, Palestina pada Rabu, 16 Oktober 2024 waktu setempat.

Ungkap Penderitaan Anak-anak di Gaza, Kepala UNICEF Ingatkan “Dunia Tak Boleh Berpaling"

Dilansir VIVA militer, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan jika Yahya Sinwar tewas dalam kontak tembak dengan Brigade Bislamach ke-828 di daerah Tal al-Sultan.

Dilansir Iran International, Kematian pentolan Hamas itu kemudian dikonfirmasi oleh pihak Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pukulan telak bagi kelompok itu kemungkinan membawa keuntungan bagi upaya perdamaian yang sedang lesu.

PM Lebanon: Saya Yakin Trump Akan Berusaha Paksakan Solusi atas Masalah Palestina

"Hari ini kita telah menyelesaikan masalah. Hari ini kejahatan telah mendapat pukulan tetapi tugas kita masih belum selesai," kata Netanyahu, kamis 17 Oktober 2024.

Ketua Hamas yang baru Yahya Sinwar

Photo :
  • Al Jazeera
Bertemu Presiden Italia, Abbas Serukan Penarikan Penuh Israel agar Palestina Kendalikan Gaza

"Kepada keluarga sandera yang terkasih, saya katakan ini adalah momen penting dalam perang. Kami akan terus berjuang dengan kekuatan penuh sampai semua orang yang Anda cintai, orang-orang yang kami cintai, pulang," tambahnya

Saluran tv Lebanon LBCI mengabarkan, Khaled Meshaal mengambil alih peran sebagai kepala sementara kelompok Hamas setelah Yahya Sinwar dikabarkan meninggal akibat serangan Israel.

Terkait kematian Yahya Sinwar, sebelumnya Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mewanti-wanti jika Sinwar adalah target utamanya sejak lama setelah dipilih menjadi pemimpin Hamas pada awal Agustus menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan Israel di Teheran, Iran.

Israel menilai bahwa Yahya Sinwar merupakan sosok yang keras, pihaknya juga menganggap Sinwar sebagai teroris di balik serangan 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 200 orang diculik.

Oleh karena itu, Yahya Sinwar sudah menjadi target utama Pasukan pertahanan Israel (IDF) sejak ia baru dipilih menjadi Pemimpin Hamas awal Agustus.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari menegaskan bahwa Sinwar akan ditempatkan di samping Panglima militer Hamas, Mohammed Deif yang tewas dibunuh Israel dalam serangan udara di Jalur Gaza.

“Hanya ada satu tempat yang kami tetapkan untuk Yahya Sinwar, yaitu di samping Mohammed Deif dan semua teroris lainnya yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober. Itu satu-satunya tempat yang kami persiapkan dan tetapkan untuknya,” kata Hagari kepada jaringan Saudi Al Arabiya.

Dilansir dari Al Jazeera, Pemimpin Palestina yang bermarkas di Gaza itu adalah musuh nomor satu di Israel. Jadi, dengan memilihnya sebagai kepala biro politiknya, Hamas mengirimkan pesan perlawanan kepada pemerintah Israel.

Sikap garis kerasnya menunjukkan bahwa Sinwar tidak akan bersemangat untuk mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya