Prancis Berang gara-gara Pegawai Penegak Hukumnya Ditahan Israel di Yerusalem

Polisi Israel berjaga-jaga di sekitar lokasi penembakan massal di sebuah halte bus di pintu masuk Yerusalem hari Kamis, 30 November 2023.
Sumber :
  • NYPost.

Moskow, VIVA - Kementerian Luar Negeri Prancis akan memanggil duta besar Israel atas insiden yang melibatkan gendarmerie atau pegawai penegak hukum Perancis yang ditahan polisi Israel di halaman gereja milik Perancis di Yerusalem pada Kamis, 7 November 2024.

AS Sebut Laporan Amnesti soal Genosida Israel di Gaza "Tak Berdasar" dan Hanya "Sebuah Opini"

Pada hari yang sama, dua petugas polisi Israel tanpa izin memasuki kompleks gereja milik Perancis di Yerusalem, yang dijadwalkan akan dikunjungi oleh Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Noel Barrot.

Polisi rezim Zionis itu sempat menahan dua pegawai Konsulat Jenderal Perancis, meskipun mereka memiliki status diplomatik. Tindakan tersebut dikutuk oleh Kementerian Luar Negeri Prancis.

Israel Melakukan 12 Pelanggaran Gencatan Senjata terhadap Lebanon, Ada Aksi Penyusupan

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • opendemocracy.net

"Seperti yang telah dinyatakan oleh Menteri (Barrot), tindakan-tindakan ini tidak dapat diterima. Perancis mengecam keras tindakan-tindakan ini, dengan penekanan khusus pada fakta bahwa tindakan-tindakan tersebut terjadi dalam konteks di mana Perancis sedang melakukan segala upaya untuk mengurangi eskalasi kekerasan di kawasan tersebut," kata Kemenlu Prancis dalam sebuah pernyataan.

Pasukan Khusus Israel Serbu Rumah Sakit di Tepi Barat, Tangkap Seorang Pasien yang Terluka

"Duta Besar Israel untuk Prancis akan dipanggil ke Kementerian dalam beberapa hari mendatang,” lanjut pernyataan kementerian tersebut.

Namun, para petugas Prancis tersebut segera dibebaskan. Dengan mempertimbangkan insiden tersebut, maka Barrot membatalkan kunjungannya ke gereja itu.

Seperti diwartakan, hubungan antara Israel dan Prancis menjadi tegang setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pengiriman senjata ke Israel harus dihentikan.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Photo :
  • reuters.com

Macron menyatakan langkah tersebut sebagai prioritas untuk mengakhiri ketegangan di kawasan.

Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengkritik Macron dan para pemimpin Barat lainnya karena menyerukan embargo senjata, dan mengatakan bahwa mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya