Trump Akan Buat Dana Kekayaan Negara untuk Bisa Beli Tiktok
- (AP Photo/Alex Brandon)
Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menandatangani tindakan eksekutif yang mengarahkan pejabat untuk membuat dana kekayaan negara bagi AS. Hal ini untuk menindaklanjuti gagasan yang dilontarkannya selama kampanye presiden.
"Kita punya potensi yang luar biasa," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, pada Senin, 3 Februari 2025, saat mengumumkan langkah tersebut.
Presiden AS Donald Trump
- Trump
Presiden mengatakan tindakan tersebut akan menugaskan Menteri Keuangan Scott Bessent dan Howard Lutnick, calon Menteri Perdagangan, untuk mempelopori upaya tersebut.
Bessent, yang bergabung dengan Trump di Ruang Oval, mengatakan dana tersebut akan dibuat dalam 12 bulan ke depan, dan menyebutnya sebagai masalah yang sangat penting secara strategis.
Trump menyarankan dana itu dapat digunakan untuk memfasilitasi penjualan TikTok, yang saat ini beroperasi di AS berkat perpanjangan yang ditandatanganinya untuk memperpanjang batas waktu penjualan paksa atau penutupan.
Lutnick mengatakan pemerintah AS dapat memanfaatkan ukuran dan skalanya mengingat bisnis yang dilakukannya dengan perusahaan, dengan menyebut perusahaan pembuat obat sebagai contoh.
"Jika kita akan membeli dua miliar vaksin COVID, mungkin kita harus memiliki beberapa waran dan beberapa ekuitas di perusahaan-perusahaan ini," ucap Trump, dikutip dari Alarabiya, Selasa 4 Februari 2025.
Tindakan tersebut meminta para pejabat untuk menyerahkan rencana kepada Trump dalam waktu 90 hari, termasuk rekomendasi untuk pendanaan, strategi investasi, struktur dana, dan tata kelola, serta meminta evaluasi atas pertimbangan hukum untuk mendirikan dan menjalankan dana, termasuk apakah undang-undang diperlukan.
Penasihat Trump sebelumnya telah membahas rencana untuk menggunakan US International Development Finance Corp untuk bermitra dengan pemain institusional utama guna memanfaatkan kekuatan ekonomi AS.
Di antara mereka yang mendorong percakapan tentang penggunaan DFC, Elon Musk dan Stephen Feinberg, miliarder pendiri Cerberus Capital Management, juga telah dicalonkan Trump sebagai wakil menteri pertahanan, menurut orang-orang yang dekat dengan tim transisi presiden sebelum menjabat.
Trump pada hari Jumat mengatakan bahwa ia mencalonkan Ben Black, putra dari salah satu pendiri Apollo Global Management, Leon Black untuk memimpin DFC.
Trump juga melontarkan gagasan tentang dana kekayaan negara dalam pidatonya di Economic Club of New York selama kampanye pada bulan September, di mana ia mengusulkan untuk menyalurkan uang dari tarif ke dana kekayaan yang dapat diinvestasikan di pusat-pusat manufaktur, pertahanan, dan penelitian medis.
"Kami akan membuat dana kekayaan negara Amerika sendiri untuk diinvestasikan dalam usaha-usaha nasional yang hebat demi kepentingan seluruh rakyat Amerika," ujar Trump.
Pelantikan Donald Trump Sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47
- (Foto AP/Julia Demaree Nikhinson, Pool)
Dana kekayaan negara umumnya ada di negara-negara yang memiliki cadangan devisa yang besar, seperti Tiongkok, atau pendapatan dari penjualan minyak atau komoditas lainnya, seperti Norwegia dan Arab Saudi. Uang tersebut kemudian diinvestasikan dalam segala hal mulai dari saham dan obligasi hingga infrastruktur dan teknologi.
Di antara yang terbesar adalah Norges Bank Investment Management milik Norwegia yang bernilai US$ 1,8 triliun, China Investment Corp. yang bernilai US$ 1,3 triliun, dan Abu Dhabi Investment Authority yang bernilai US$ 1,1 triliun.
"Kami akan memonetisasi sisi aset neraca AS untuk rakyat Amerika," ujar Bessent.
"Ini akan menjadi kombinasi aset likuid, aset yang kami miliki di negara ini saat kami berupaya untuk menyediakannya bagi rakyat Amerika."
Mantan Presiden Joe Biden juga telah menyusun proposal untuk membuat dana yang akan berinvestasi dalam kepentingan keamanan nasional, termasuk teknologi, energi, dan mata rantai penting dalam rantai pasokan.
Ada 20 negara bagian yang memiliki dana kekayaan kedaulatan, yang umumnya didanai oleh komoditas atau tanah, yang dapat menjadi model. Yang terbesar adalah Alaska Permanent Fund, yang dimulai pada tahun 1976, yang saat ini mengelola sekitar US$ 82 miliar. Contoh yang lebih baru adalah Legacy Fund milik North Dakota yang bernilai US$ 11,5 miliar, yang dibuat pada tahun 2010.
North Dakota menyetorkan 30 persen dari pendapatan pajak minyak dan gasnya ke dalam dana tersebut setiap bulan. Selama siklus anggaran dua tahun, negara dapat mengakses 5 persen uang untuk membantu membiayai proyek dan memberikan keringanan pajak.
Dana tersebut membantu Dakota Utara mengumumkan rencana akhir bulan lalu untuk menghapus pajak properti bagi pemilik rumah selama dekade berikutnya.
Trump juga menunda rencana untuk mengenakan tarif pajak kepada Meksiko dan Kanada, dengan alasan ada tindakan konkret yang diambil kedua negara untuk menindak aliran fentanil dan migrasi ilegal.
