Aturan 'Ngawur' Donald Trump, Warga AS Marah Saat Dana USAID Dibekukan
- (Foto AP/Morry Gash, Pool)
Washington, VIVA – Para pengunjuk rasa menyela sidang Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, pada Kamis, 14 Februari 2025, yang berfokus pada Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).
Komite tersebut sedang memeriksa pembekuan dana pemerintahan Donald Trump untuk badan tersebut.
"PEPFAR (Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS) menyelamatkan nyawa. Pulihkan pendanaan AIDS sekarang," teriak para pengunjuk rasa, sambil memegang spanduk bertuliskan 'Trump membunuh orang-orang dengan AIDS di seluruh dunia.'
USAID/Ilustrasi.
- Antara/ Irwansyah Putra
Mereka dikawal keluar dari sidang, dengan seorang petugas polisi berkata: "Keluar!"
"Saya kira orang-orang ini tidak menonton berita. Mereka tidak menyadari bahwa PEPFAR adalah salah satu dari banyak program yang terbukti menyelamatkan nyawa sehingga pendanaan dipulihkan," ucap Ketua Komite Brian Mast mengacu pada para pengunjuk rasa.
Sementara Demokrat mengatakan pembubaran badan tersebut oleh pemerintahan adalah "ilegal," Partai Republik justru mengkritik USAID karena membuang-buang uang pajak.
Melansir dari ANews, Jumat 14 Februari 2025, sekelompok anggota parlemen Demokrat meluncurkan sebuah RUU pada hari Selasa, 11 Februari 2025, untuk melindungi badan tersebut agar tidak dihilangkan oleh pemerintahan Trump.
Pidato Donald Trump usai dilantik sebagai Presiden ke 47 AS
- Tangkapan layar
Mengikuti saran dari miliarder teknologi AS Elon Musk, pemerintahan Trump memulai penutupan operasi USAID baik di dalam negeri maupun internasional, yang menyebabkan gangguan yang meluas dalam program bantuan global dan memengaruhi banyak organisasi nonpemerintah dan organisasi media yang bergantung pada pendanaan USAID.
Sebagai informasi, USAID didirikan oleh Presiden John F. Kennedy pada tahun 1961. Kemudian, Kongres menetapkan USAID sebagai badan independen.