Warga Gaza Terancam Kelaparan Massal Buntut Israel Blokir Seluruh Pasokan Makanan
- Reuters
Gazam VIVA – Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat blokade ketat yang diberlakukan Israel. Qatar dan Yordania menuduh Israel sengaja memaksakan kelaparan dengan memperketat pengepungan dan memutus satu-satunya jalur listrik yang masih beroperasi di Gaza, yang digunakan untuk menggerakkan pabrik desalinasi air.
Hamas menyatakan bahwa pasukan Israel masih menguasai perbatasan Gaza-Mesir, sehingga bantuan dari luar tidak bisa masuk.
Sementara itu, Israel mengklaim akan meninggalkan Koridor Philadelphia sesuai kesepakatan gencatan senjata. Namun, hingga kini, akses bantuan kemanusiaan masih tertahan.
Warga mengantre menerima bantuan makanan di pusat distribusi pangan, Deir al-Balah, Jalur Gaza, Jumat, 20 Desember 2024.
- ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad
PBB Peringatkan Kelaparan Massal
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), memperingatkan bahwa situasi di Gaza memburuk dengan sangat cepat setelah Israel kembali menghentikan seluruh pasokan ke wilayah tersebut.
Ia menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan harus segera diizinkan masuk untuk mencegah kelaparan massal.
"Apa pun alasannya, jelas bahwa ini adalah upaya untuk membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata Lazzarini dalam konferensi pers di kantor PBB di Jenewa dikutip Al Jazeera.
Ia menambahkan bahwa pencapaian dalam fase pertama gencatan senjata bisa sia-sia jika pasokan tidak segera dikembalikan.
"Tanpa bantuan, kita akan melihat kembalinya krisis kelaparan yang semakin dalam," tegasnya.
Sejak didirikan pada 1949, UNRWA memiliki mandat dari Majelis Umum PBB untuk memberikan bantuan bagi warga Palestina, baik di Gaza maupun negara-negara tetangga.
Namun, lembaga ini menghadapi tantangan besar, termasuk pelarangan oleh pemerintah Israel.
Blokade yang terus berlanjut membuat warga Gaza semakin terhimpit, dengan risiko kelaparan yang semakin nyata.
Tekanan internasional terhadap Israel pun terus meningkat agar bantuan kemanusiaan bisa segera masuk dan menyelamatkan nyawa ribuan warga Palestina yang kini berada di ambang krisis kemanusiaan.