AS Jatuhkan Sanksi ke Menteri Perminyakan Iran, Ini Alasannya
- feelgrafix.com
Washington, VIVA – Departemen Keuangan AS, pada Kamis, 13 Maret 2025, mengumumkan bahwa mereka menjatuhkan sanksi kepada menteri perminyakan Iran.
"Hari ini, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi pada Menteri Perminyakan Iran, Mohsen Paknejad, yang mengawasi ekspor minyak Iran senilai puluhan miliar dolar dan telah mengalokasikan minyak senilai miliaran dolar kepada angkatan bersenjata Iran untuk diekspor," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Middle East Monitor, Jumat 14 Maret 2025.
Departemen Keuangan AS.
- Istimewa.
OFAC juga menunjuk beberapa entitas di berbagai yurisdiksi, termasuk Tiongkok dan India, untuk kepemilikan atau pengoperasian kapal yang mengirimkan minyak Iran ke Tiongkok, atau mengangkat minyak Iran dari penyimpanan di Dalian, Tiongkok.
"Rezim Iran terus menggunakan hasil dari sumber daya minyak negara yang besar untuk memajukan kepentingan pribadinya yang sempit dan mengkhawatirkan dengan mengorbankan rakyat Iran," kata Menteri Keuangan Scott Bessent.
Bessent berjanji untuk melawan upaya Iran untuk mendanai kegiatan destabilisasi dan melanjutkan agendanya yang berbahaya.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Tammy Bruce
- Tangkapan layar
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce mengatakan bahwa entitas tersebut menyediakan layanan kepada kapal-kapal armada hantu yang terlibat dalam transfer antarkapal di luar batas pelabuhan di Asia Tenggara, yang memfasilitasi upaya Iran untuk mengaburkan perdagangan minyaknya.
“Tindakan hari ini memajukan kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tekanan maksimum pada rezim Iran, yang dirancang untuk mengakhiri ancaman nuklir Iran, membatasi program rudal balistiknya, dan menghentikannya dari mendukung atau membangun kembali kelompok proksi terorisnya, termasuk dengan mendorong ekspor minyak Iran ke (titik) nol, terutama ekspor minyak ke China,” pungkasnya.