Jelang Pertemuan dengan Putin, Trump Pede Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina

VIVA Militer: Vladimir Putin dan Donald Trump
Sumber :
  • Sky News

Washington, VIVA – Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, 18 Maret 2025. Pembicaraan keduanya dikaitkan untuk membahas cara mengakhiri perang di Ukraina.

Lawan Perintah Trump, Harvard Terancam Tak Boleh Menerima Mahasiswa Asing

"Saya akan berbicara dengan Presiden Putin pada hari Selasa. Banyak pekerjaan telah dilakukan selama akhir pekan," kata Trump kepada wartawan di Air Force One saat penerbangan kembali ke wilayah Washington dari Florida.

"Kami ingin melihat apakah kami dapat mengakhiri perang itu. Mungkin kami bisa, mungkin juga tidak, tetapi saya pikir kami memiliki peluang yang sangat bagus," tambah Trump, dikutip dari The Straits Times, Senin 17 Maret 2025.

Produksi Robotaxi Tesla Kacau Balau Gara-Gara Tarif Trump

Donald Trump dan Vladimir Putin

Photo :
  • Ist

Trump juga berusaha mendapatkan dukungan Putin untuk usulan gencatan senjata selama 30 hari yang diterima Ukraina minggu lalu, karena kedua pihak terus melancarkan serangan udara besar-besaran sepanjang akhir pekan dan Rusia semakin dekat untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah kekuasaan mereka yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah Rusia barat, Kursk.

Petuah Warren Buffett Hadapi Pasar Saham Anjlok, Strategi Investasi di Tengah Perang Dagang AS-China

Ketika ditanya tentang konsesi apa yang sedang dipertimbangkan dalam negosiasi gencatan senjata, Trump berkata, "Kita akan berbicara tentang lahan. Kita akan berbicara tentang pembangkit listrik."

Ia menambahkan, "Saya pikir kita sudah banyak membicarakannya oleh kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia. Kita sudah membicarakannya, membagi aset-aset tertentu."

Trump mengatakan banyak pekerjaan telah dilakukan pada masalah tersebut selama akhir pekan, yang ia habiskan di Florida, tempat tinggalnya.

Sebelumnya, Kremlin mengatakan pada 14 Maret 2025, bahwa Putin telah mengirim pesan kepada Trump tentang rencana gencatan senjata melalui utusan AS Steve Witkoff, yang mengadakan pembicaraan di Moskow.

"Optimisme yang hati-hati, kesepakatan dapat dicapai untuk mengakhiri konflik selama tiga tahun tersebut," bunyi isi pesam itu.

Dalam penampilan terpisah di acara TV hari Minggu di Amerika Serikat, Witkoff, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Penasihat Keamanan Nasional Trump Mike Waltz, menekankan bahwa masih ada tantangan yang harus diselesaikan sebelum Rusia menyetujui gencatan senjata, apalagi resolusi damai terakhir untuk perang tersebut.

Ketika ditanya di ABC apakah Washington akan menerima kesepakatan damai yang mengizinkan Moskow untuk mempertahankan wilayah Ukraina timur yang telah direbutnya, Waltz menjawab, "Apakah kita akan mengusir setiap orang Rusia dari setiap jengkal tanah Ukraina?"

Ia menambahkan bahwa negosiasi harus didasarkan pada kenyataan.

Rubio mengatakan kepada CBS bahwa kesepakatan damai final akan melibatkan banyak kerja keras, konsesi dari Rusia dan Ukraina, serta akan sulit untuk memulai negosiasi tersebut selama mereka saling menyerang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) mengamuk ke Presiden Donald Trump di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Photo :
  • WP

Sementara itu, Pesiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 14 Maret bahwa ia melihat peluang bagus untuk mengakhiri perang dengan Rusia setelah Kiev menerima proposal AS untuk gencatan senjata sementara selama 30 hari.

Namun, Zelensky secara konsisten mengatakan bahwa kedaulatan negaranya tidak dapat dinegosiasikan dan bahwa Rusia harus menyerahkan wilayah yang telah direbutnya.

Sebagai informasi, Rusia merebut semenanjung Krimea pada tahun 2014 dan sekarang menguasai sebagian besar dari empat wilayah timur Ukraina sejak menginvasi negara tersebut pada tahun 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya